1. Kertas digulung  menjadi bentuk kerucut, lalu dibungkus dengan selotip, dengan tujuan supaya tahan air.
2. Botol juga bisa dicat sesuai keinginan.
3. Tempelkan kerucut tadi pada dasar botol sebagai moncong roket.
4.Buatlah sirip dari kardus dan  tempelkan di sisi botol sebagai sayap dengan menggunakan selotip.
5.Tambahkan pemberat. Fungsi pemberat adalah agar roket  bisa turun setelah diluncurkan. Pemberat bisa dibuat dari plastisin yang ditempelkan di mulut botol dan ditutup dengan selotip.
Cara meluncurkan roket:
1. Isi botol dengan air kira-kira setengahnya
2. Buatlah lubang pada gabus sesuai ukuran katup pompa sepeda.
3. Masukkan gabus penyumbat ke dalam mulut botol.
4. Pasangkan katup pompa sepeda pada lubang gabus yang telah dibuat.
5. Pegang roket pada leher botol dan pompa udara ke dalamnya.
Roket akan meluncur saat gabus tidak lagi dapat menahan tekanan yang semakin besar di dalam botol.
6. Lepaskan botolnya, dan air akan terpancar ke mana-mana saat botol meluncur, jadi siap -siap untuk sedikit basah.
He..he.. ini yang membuat beberapa siswa menjerit karena kaget juga senang.
Bagaimana roket air itu bisa meluncur atau diterbangkan?
Roket bekerja berdasarkan hukum Pascal, yaitu besarnya tekanan fluida atau air adalah sama dan ke segala arah.
Karenanya ketika udara dipompakan masuk roket dan  air keluar dari bagian bawah roket, otomatis air memberikan gaya dorong kepada roket ke arah sebaliknya (ke atas) sehingga roket dapat bergerak naik.
Siswa tampak gembira tatkala tiap kelompok meluncurkan roket mereka satu persatu. Amazing!
Gelak tawa terdengar ketika ada siswa yang terkena semprotan air sehingga bajunya basah semua.
Di akhir pembelajaran guru mengajak siswa membuat laporan tentang kegiatan hari itu, dan tidak lupa mengerjakan evaluasi.