Anemia lebih sering terjadi pada remaja putri, karena di masa puber mereka pertama kali mengalami siklus menstruasi. Jika dibiarkan, anemia pada remaja putri akan berdampak buruk pada dirinya maupun pada anaknya.Â
Sebagai perempuan, mereka nantinya akan hamil dan memiliki anak. Pada masa kehamilan ini, perempuan yang sudah menderita anemia dapat mengalami anemia yang lebih parah karena kebutuhan gizi saat hamil mengalami peningkatan. Karenanya jika tidak segera diatasi, bisa membahayakan dirinya dan bayinya.
Pencegahan anemia yang paling utama dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan asam folat.
Penting juga memastikan bahwa kebutuhan vitamin C dan kalsium tubuh terpenuhi karena keduanya membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan pola makan yang sehat dan jika perlu menggunakan suplemen (atas nasihat dokter). Contoh bahan makanan pencegah anemia adalah sayuran hijau, daging merah, unggas, buah buahan, biji-bijian, hati juga sea food.
Screening Anemia dan Tindak Lanjutnya
Proses screening anemia pagi itu berjalan lancar. Ada 162 siswi yang menjalani screening secara bergantian di gazebo. Kelancaran acara ini sangat didukung oleh petugas UKS yang sudah stand by mulai pagi hingga acara selesai.
Lalu apa tindak lanjut dari screening?