Soal pertama bisa diselesaikan dengan menggunakan cara sebagai berikut:
Selisih tahun dari 1967 ke 2023 adalah 56 tahun. Di antara tahun tersebut ada 14 kali tahun kabisat yaitu tahun 1968, 1972, 1976, 1980, dan seterusnya  sampai dengan tahun  2020.Â
Jumlah hari dari 1 Januari 1967 sampai 1 Januari 2023 adalah (56 x 365) + 14 = 20.454 hari.
Karena jumlah  hari dalam satu minggu ada 7 , maka kita cek apakah 20.454 habis dibagi 7. Jika habis dibagi 7,  berarti 1 Januari 1967 jatuh di hari yang sama dengan 1 Januari 2023 yaitu hari  Minggu, namun jika bersisa,  berarti tanggal 1 Januari 1967 dan 1 Januari 2023 tidak jatuh di hari yang samaÂ
Ternyata 20454 :7 = 2922 sisa nol . Berarti  1 Januari 1967 dan 1 Januari 2023  jatuh di hari yang sama yaitu hari Minggu.Â
Jika awal bulan jatuh di hari yang sama, maka bisa dipastikan tanggal yang lain dalam bulan itu  jatuh di hari yang sama pula.
Sedangkan soal yang kedua cukup mencari masing masing harga minuman lalu dicari selisih harga terendah dan tertingginya. Berikut contoh jawaban seorang siswa:
Siswa yang tertarik dan mengikuti sayembara  lumayan banyak. Paling tidak dalam  satu sayembara ada 15 siswa yang mengirimkan jawaban.Â
 Hal yang menggembirakan adalah pada mulanya yang tertarik adalah  siswa  yang suka matematika atau tergabung dalam ekstra olimpiade matematika, namun  lama- kelamaan tidak.
Siswa yang dalam keseharian matematika nya kurang menonjolpun  sudah mulai berani mengirimkan jawaban, dan itu 'sesuatu' sekali bagi saya. Apalagi jawaban siswa menggunakan cara yang beragam dan kadang menggunakan alur logika yang menarik.
Layaknya sayembara, meski kecil-kecilan  harus ada hadiahnya. Lalu apa hadiahnya? Tidak terlalu mahal juga. Kadang saya siapkan hadiah penggaris kecil, busur atau notes kecil. Intinya alat-alat yang sering dibutuhkan siswa saat belajar matematika.Â