Ada juga tugu jam penunjuk arah di pertigaan Celaket di kawasan jl J.A Suprapto, Jl. Brigjen Slamet Riyadi dan Jl. Basuki Rahmat. Tugu ini berperan sebagai jam kota dan papan penunjuk arah.
Di depan tugu tersebut terdapat bangunan tua PLN.Â
Bangunan ini memiliki beberapa ruang bawah tanah sebagai tempat berlindung atau menyelamatkan dan melindungi alat-alat vital listrik, dari perang dunia ke-II.
Sepeda saya terus melaju, sampai di depan dealer sepeda motor hentakan musik tiba tiba memaksa saya berhenti.Â
Suara penyanyi yang mantap, diiringi suara musik yang sangat cetar sungguh sangat menyita perhatian saya.
Lagu Semut Hitam dari God Bless dibawakan demikian rancak.
Beberapa pengendara sepeda juga berhenti seperti saya. Sambil manggut- manggut mengikuti hentakan irama kami turun dari sepeda dan berdiri di trotoarÂ
Lagu berganti. Raungan gitar listrik ditambah hentakan drum yang mengiringi sebuah lagu yang lain membuat ingatan kembali terlempar ke masa lalu. Saat di mana God Bless beberapa kali konser di kota Malang dan kami heboh membicarakannya.Â
Apalagi tatkala Achmad Albar datang ke kota Malang , teman saya ikut nyanggong di daerah Embong Arab karena kabarnya Achmad Albar mau mampir sana. He..he...
Mendengarkan lagu God Bless selalu mengingatkan saya pada adik. Ya, kami dulu sering ngopi bareng sambil mendengarkan lagu bersama, dan God Bless salah satu yang kami gemari.