Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Long March Menelusuri Jejak Perjuangan Pahlawan Hamid Rusdi

18 November 2022   09:30 Diperbarui: 18 November 2022   09:46 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan monumen Hamid Rusdi, dokumentasi : Gerry Valentino

Pagi itu suasana di Balaikota Malang terasa demikian istimewa . Di bagian dalam ratusan siswa dengan kostum pejuang dan pembina  pramuka sedang mengikuti apel, sementara di bagian luar orang tua atau pengantar siswa mengikuti acara dengan sabar.

Ya, di Sabtu pagi itu akan diberangkatkan rombongan peserta long march, napak tilas jejak perjuangan pahlawan Hamid Rusdi dari Balaikota hingga Wonokoyo Malang.

Mengenal Pahlawan Hamid Rusdi

Patung Hamid Rusdi, Sumber gambar: Malang Times
Patung Hamid Rusdi, Sumber gambar: Malang Times
Hamid Rusdi adalah pahlawan nasional yang berasal dari kota Malang. Pahlawan Hamid Rusdi diabadikan dalam sebuah patung yang terletak di Jalan Simpang Balapan dekat jalan Ijen Malang

Pahlawan Hamid Rusdi lahir pada 1911 di Desa Sumbermanjingkulon, Pagak, Kabupaten Malang. Dan merupakan pahlawan tiga masa, yaitu masa penjajahan Belanda, Jepang, serta kemerdekaan.

Ketika penjajahan Belanda, beliau aktif di bidang kepanduan.  Di masa Jepang berkuasa di Indonesia, Hamid Rusdi menyusup ke dalam PETA (Pembela Tanah Air) pada tahun 1943. Saat itu beliau berpangkat Sudanco (Letnan I) dan ditugaskan di Malang.

Di hadapan Jepang, Hamid Rusdi sibuk latihan militer, dan secara underground, beliau sibuk mempersiapkan laskar perlawanan Jepang.

Peserta Long March, dokumentasi : Gerry Valentino
Peserta Long March, dokumentasi : Gerry Valentino
Pahlawan Hamid Rusdi adalah juga pencetus Malang Lautan Api.

Di tahun 1947 ketika terjadi agresi militer pertama, beliau menjadi perwira tertinggi di Malang yang bertugas mempertahankan kota dari serbuan Belanda.

Di sinilah aksi legendaris Hamid Rusdi terjadi. Beliau berkeliling kota mengendarai jeep dan memerintahkan seluruh rakyat menghanguskan bangunan Belanda. Dan peristiwa ini dikenal dengan Malang Lautan Api.

Pada 8 Maret 1949, Hamid Rusdi pulang ke rumah. dan berpamitan pada sang istri, dan ternyata itu adalah pertemuan terakhir beliau dengan keluarga  karena sesudahnya Hamid  Rusdi gugur dalam pertempuran melawan Belanda di Wonokoyo.

Hamid Rusdi dikenal cakap berstrategi. Beliau pandai memainkan strategi komunikasi menggunakan bahasa walikan.
Bahasa yang merupakan sandi pertempuran dan sampai sekarang menjadi bahasa khas arek Malang.

Long March Napak Tilas Jejak Perjuangan Pahlawan Hamid Rusdi di Kota Malang

Long March yang diadakan oleh kwarcab pramuka ini mengambil start di Balaikota Malang.Suasana pemberangkatan demikian meriah. Bendera merah putih tegar berdiri di tongkat dalam genggaman tangan para siswa.

Lagu lagu nasional yang demikian menggugah semangat dikumandangkan, ada lagu Maju Tak Gentar, Hari Merdeka dan terakhir Dari Sabang sampai Merauke.

Menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke, dokumentasi: Gerry Valentino
Menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke, dokumentasi: Gerry Valentino
Di saat menyanyikan dari Sabang sampai Merauke bendera merah putih dikibar- kibarkan dengan penuh semangat. Ada pesan yang disampaikan bahwasanya  harus tetap digelorakan dalam dada para generasi muda untuk menghargai setiap perbedaan demi persatuan Indonesia.

Setelah apel, sekitar pukul setengah delapan peserta diberangkatkan untuk memulai long march. Ada 107 regu yang mengikuti long march ini, dan tiap regu terdiri atas lima orang. Jadi total peserta long march adalah 535.
Sekolah kami mendapat urutan regu ke 65 dan 66.

Adapun rincian tiap regu sesuai jenjang sekolah adalah sebagai berikut :
2 regu dari SD
80 regu dari SMP
21 regu dari SMA dan SMK
2 regu dari perguruan tinggi
6 regu dari sekolah disabilitas

Peserta berangkat dengan begitu bersemangat. Jarak yang lumayan jauh (kira-kira 10 km). Namun semua pasti bisa diatasi dengan saling memberi semangat dan kekuatan.

Kebersamaan peserta dalam tiap regu benar- benar terasa. Sepanjang perjalanan regu putera maupun puteri selalu berjalan bersama. Tidak saling mendahului karena yang dipentingkan di sini adalah kerjasama dan kekompakan team, seperti yang dicontohkan mayor Hamid Rusdi bersama anak buahnya di masa perjuangan dulu.

Setelah melalui beberapa pos, sekitar pukul 11 para peserta tiba di monumen Hamid Rusdi Wonokoyo.

Di sebuah pos pemberhentian, dokumentasi : Gerry Valentino
Di sebuah pos pemberhentian, dokumentasi : Gerry Valentino
Setelah mengheningkan cipta, mendoakan arwah para pahlawan yang telah gugur, siswa segera mendirikan tenda dan langsung mengikuti rangkaian acara yang sudah disiapkan panitia, seperti kerja bakti, kegiatan mencari teman, karang pamitran juga lomba puisi dan membuat poster.

Kesan siswa dalam mengikuti acara ini adalah sangat excited. Ya, ini adalah pengalaman baru bagi mereka mengikuti long march dengan jarak yang lumayan jauh.

Perjalanan yang melelahkan namun sangat berkesan. Melalui kegiatan ini hendak dibangkitkan lagi jiwa-jiiwa pahlawan muda untuk berbuat sesuatu yang bisa mengharumkan nama tanah air tercinta.

Melalui long march ini diharapkan siswa bisa lebih menghayati perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan terutama pahlawan Hamid Rusdi.

Kegiatan yang sangat bermanfaat, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawannya.

Merdeka...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun