Sesudah istirahat, malam hari siswa mendapatkan berbagai  materi kepramukaan dari para pelatih dan Pembina.
Sesudah materi berakhir acara dilanjutkan dengan api unggun. Dalam acara api unggun terdapat sesi karang pamitran,  yaitu saling sharing atau ngobrol antara  kakak- kakak alumni dan adik-adiknya.
Keesokan harinya siswa kembali menjalani berbagai penempuhan untuk mendapatkan TKK.  Berbagai hal yang harus ditempuh  sudah dipersiapkan oleh pembina dan pelatih.  Termasuk di dalamnya halang rintang,  KIM (Kepekaan Indera Manusia),  memasak dan banyak lagi.
Oh ya, Â tidak seperti malam hari dimana siswa mendapat makan dalam nasi kotak, Â pagi itu semua harus memasak sendiri untuk sarapan.Â
Semua tampak sibuk. Â Ada yang menanak nasi, Â menggoreng tempe, tahu atau membuat masakan yang lain. Â Sungguh hal yang mengasyikkan memasak bersama di tempat terbuka bersama teman-teman.Â
Melalui penempuhan dengan medan halang rintang siswa benar benar diuji kreatifitas, kerjasama, kegigihan dan kesetiakawanan mereka dalam menghadapi masalah.Â
Hal yang sangat disyukuri adalah saat kegiatan pagi hujan tidak turun sehingga semua bisa berjalan sesuai yang direncanakan.
Sesudah berbagai kegiatan yang dilalui siswa melakukan bersih, diri sholat dan makan siang. Dan sesuai yang direncanakan sesudah Dzuhur semua harus bersiap-siap kembali ke sekolah.
Hal yang patut disyukuri, meskipun ditempa dengan begitu banyak kegiatan siswa tampak begitu bersemangat, mereka tampak sehat dan gembira.
Selesai berkemas semua peserta naik kendaraan yang sudah menunggu.Â
Perlahan kendaraan meninggalkan bumi Precet Forest Park. Alam seolah memberikan ucapan selamat jalan pada rombongan dengan ramah.Â