Belajar Berdemokrasi di Sekolah Melalui Kegiatan Pemilihan Ketua OSIS

Denting gitar mengiringi suara lembut dari dua orang vokalis pagi itu.  Keduanya membawakan lagu yang sedang hits  dan sempat membuat penonton di lapangan sekolah bernyanyi mengikuti reffrainnya.

Suasana terasa demikian hangat dan penuh semangat.  Ya,  minggu ini sekolah sedang melaksanakan pesta, tepatnya pesta demokrasi untuk memilih ketua OSIS periode 2022-2023. Dan hari itu adalah acara debat dan wawancara terbuka pada tiga orang kandidat ketua OSIS yang sudah terpilih setelah melalui berbagai tahapan.

Tentang Pemilihan Ketua OSIS

Suasana Pilketos, dokumentasi pribadi

Pemilihan Ketua OSIS atau Pilketos adalah acara rutin yang diadakan sekolah setiap tahun.  Tujuannya adalah memilih ketua OSIS baru untuk menggantikan ketua OSIS yang lama dan diikuti dengan pergantian pengurus OSIS yang lain.

Layaknya sebuah kegiatan demokrasi pengajuan calon sebagai pengurus OSIS dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Baca juga: Belajar Menjadi Konten Kreator Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

1.Pendaftaran.

Pendaftaran dilakukan kira-kira sebulan sebelum pemilihan.   Tidak mudah untuk mendaftar menjadi pengurus OSIS karena harus ada rekomendasi dari bapak/ibu guru pengajar yang menunjukkan bahwa siswa yang akan mengajukan diri sebagai pengurus OSIS tidak bermasalah secara akademik ataupun non akademik. 

2. Seleksi dan Latihan Dasar Kepemimpinan

LDK di luar sekolah, dokumentasi BBC SMP3

Dari hasil seleksi terhadap berkas yang dikumpulkan siswa dan wawancara, ditentukan  siswa-siswi yang layak menjadi pengurus OSIS. Tahap seleksi  dilanjutkan dengan Latihan Dasar Kepemimpinan 1 yang dilaksanakan di sekolah , dan Latihan Dasar Kepemimpinan 2 yang dilaksanakan di luar sekolah. Dari hasil seleksi ini pula ditentukan tiga orang siswa yang layak menjadi kandidat ketua OSIS.

LDK di sekolah, dokumentasi BBC SMP3

3. Debat dan wawancara terbuka.

Baca juga: Refleksi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Penanaman Karakter Baik dan Pentingnya Keteladanan

Pemandu acara debat, dokumentasi Apple

Debat dan wawancara terbuka dilakukan di lapangan dan disaksikan oleh seluruh siswa dari kelas 7,8 dan 9. Sebagai penanya dalam wawancara adalah kepala sekolah dan bapak/ibu guru yang bertugas.

Baca juga: Outdoor Learning, Sebuah Cara Asyik Belajar Mencintai Lingkungan