Siang itu sambil menunggu sholat Dhuhur berjamaah ada kegiatan khusus siswa putri. Â Selain membawa mukena mereka juga membawa beberapa perlengkapan. Â Kain mori, Â daun pepaya , miana atau yang lain, juga palu kecil.
Palu? Aha,ternyata dari keterangan ibu guru hari itu siswa putri akan diajak membuat batik dengan teknik ecoprint.
Apakah ecoprint itu?
Ecoprint atau ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami  melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.
Ecoprint adalah hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam.  Pada tahun 2006 Indiana Flint  mengembangkannya  teknik ecoprint ini dengan cara menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.
Ada dua teknik pewarnaan yang dikenal dalam ecoprint yaitu teknik  steaming dan teknik pounding.
Tahap pembuatan batik ecoprint dengan teknik steaming:
1. Pembersihan kain dari kotoran dengan dicuci.
2. Siapkan pewarna dari bahan alam dengan merendam dedaunan dalam larutan cuka. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal.
3. Bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka.
4. Gulung kain pada pipa paralon lalu ikat dengan tali.