generasi  (Drs. Moh Hatta)
Jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang, namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satuSeiring berkumandangnya azan Dhuhur, Â siswa putri segera mengambil air wudhu dan bergegas memasuki aula. Â Ya, Â sebagaimana biasanya, Â hari Jumat saat siswa putra harus sholat Jumat di masjid, siswa putri mengikuti kegiatan keputrian yang dilanjutkan dengan sholat Dhuhur berjamaah di aula .
Keputrian adalah kegiatan wajib yang diikuti siswa putri di hari Jumat di sekolah kami. Â Sesuai namanya, Â kegiatan ini berisi hal hal yang berkaitan dengan kewanitaan. Â
Tidak hanya masalah agama, Â kegiatan ini juga banyak diisi oleh materi umum, misal bagaimana cara bersopan santun, Â cara menjaga kebersihan dan kesehatan, Â segala hal yang berkaitan dengan menstruasi, Â dan yang tak kalah penting adalah pemberian ketrampilan.
Kegiatan Keputrian di sekolah kali ini diisi dengan ketrampilan menjahit dengan tangan. Â Mengapa menjahit? Â Sebagaimana diketahui ketrampilan menjahit atau dalam bahasa Jawanya 'dondom' sudah banyak ditinggalkan anak zaman sekarang.
Dulu zaman saya masih sekolah, Â satu minggu sekali ada pelajaran PKK, Â yang salah satu kegiatannya adalah menjahit baik menggunakan tangan ataupun mesin.Â
Namun seiring perkembangan waktu ketrampilan ini mulai digantikan ketrampilan yang lain, misal elektronika atau komputer.
Akibat semakin langkanya pelajaran menjahit di sekolah, Â banyak siswa yang bahkan tidak bisa menggunakan jarum dan benang. Â
Kemampuan menjahit yang sangat minim membuat siswa tidak bisa menjahit sendiri roknya yang sedikit koyak (dhedhel= Jawa), Â badge yang lepas atau kancing yang lepas. Â Apalagi jika orang tuanya sibuk, Â atau tidak sempat membawa ke penjahit.
Sebagai satu usaha untuk meningkatkan kemandirian dan ketrampilan siswa putri maka kegiatan menjahit dengan tangan atau berdondom ria ini dilaksanakan.
Kegiatan menjahit dengan tangan kali ini dilaksanakan  dengan bimbingan beberapa ibu guru dan PPG.  Di minggu pertama kegiatan berisikan membuat jelujur dan tusuk silang.Â
Sedang di minggu kedua siswa belajar memasang kancing, baik kancing lubang dua atau lubang empat.
Kegiatan berlangsung menyenangkan. Â Sambil 'dondom' mereka bisa berdiskusi apa saja. Â Yang jelas suasana terasa demikian hangat dan akrab."Bu, Â kalau sudah selesai terus bagaimana?
 "Bu,  kalau kancing lubang empat apakah harus menyilang benangnya? "
Atau, "Bu, kalau tiba-tiba benangnya habis terus bagaimana? "
Banyak pertanyaan yang muncul hari itu dan guru pendamping langsung membantu memberikan solusinya.
Tentang Menjahit dan Manfaatnya
jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit
Menurut wikipedia menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarumManfaat apa saja yang bisa diambil dari kegiatan menjahit? Banyak, Â di antaranya adalah:
1. Melatih kesabaran. Memasukkan benang ke dalam lubang jarum, Â membuat jelujur dengan rapi, Â membuat tusuk silang yang cantik sangat memerlukan kesabaran dan ketelatenan.
2. Melatih koordinasi yang baik antara mata dan tangan.Â
3. Melatih kreatifitas dan kemandirian. Dengan memiliki ketrampilan menjahit siswa bisa mengatasi masalah masalah sederhana yang mungkin timbul. Â Misal kancing yang lepas, Â jahitan yang rusak atau badge yang lepas. Di tingkat yang lebih lanjut bahkan mereka bisa membuat baju sendiri.
4. Melatih rasa percaya diri. Bisa mengatasi masalah sendiri akan membangun rasa percaya diri pada diri siswa.
5. Bisa dikembangkan untuk profesi. Beberapa siswa terinspirasi untuk memperdalam ketrampilan jahit menjahit ini untuk mengembangkan profesi ke depan.Â
Masih terlalu dini memang, Â tapi bukankah hal hal yang besar sering di awali dari inspirasi yang kecil?
Akhirnya betapa pentingnya memberikan berbagai macan ketrampilan di luar pembelajaran pada siswa putri, Â termasuk ketrampilan menjahit untuk meningkatkan potensi mereka.
Ya,  siswa putri sebagai  penerus generasi harus pintar dan trampil. Karena mereka yang banyak menentukan wajah generasi di masa datang. Â
Bukankah ada kata bijak yang mengatakan bahwa jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang, namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi?
Salam Kompasiana..!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H