Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jumat Berkah, Sebuah Kebaikan Akan Menginspirasi Kebaikan yang Lain

7 Agustus 2022   08:17 Diperbarui: 7 Agustus 2022   08:26 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan dalam lemari etalase, dokumentasi Utien

Siang terasa begitu cerah. Ketika kegiatan sholat Jumat dan kegiatan keputrian berakhir, tampak  barisan siswa antre di depan ruang guru sambil membawa kupon untuk ditukarkan makanan yang sudah disiapkan di lemari etalase.

Di depan etalase, siswa yamg tergabung dalam Badan Dakwah Islam( BDI)  sudah siap melayani teman-temannya yang menukarkan kupon. Ya,  proses pendistribusian makanan  banyak dibantu ole BDI,  sementara bapak ibu guru pengajar agama tetap memberikan bimbingan dan arahan pada anak anak.

Suasana akrab demikian terasa.  Apalagi ada berbagai macam menu di sana. Hari itu ada 70 kotak yang akan dibagikan.

Di atas adalah cerita tentang kegiatan Jumat Berkah yang kembali diadakan di sekolah setelah dua tahun terhenti karena adanya pandemi. 

Jumat Berkah adalah kegiatan berbagi makanan di hari Jumat.  Pelaksanaannya adalah para donatur meletakkan makanan yang sudah dibungkus atau dikemas di lemari etalase di depan ruang guru,  dan sesudah sholah Jumat siapapun yang memerlukan boleh mengambil makanan tersebut.

Makanan dalam lemari etalase, dokumentasi Utien
Makanan dalam lemari etalase, dokumentasi Utien
Donatur bisa berasal dari guru,  siswa,  alumni atau pihak lain yang ingin terlibat di dalamnya.

Pada mulanya dalam pelaksanaan Jumat Berkah siswa boleh mengambil sendiri makanan dari etalase.  Tapi demi ketertiban, akhirnya untuk mengambil, siswa harus membawa kupon yang sudah diberikan wali kelas. 

Yang mendapat kupon  bergantian.  Tapi biasanya anak yang merasa tidak memerlukan kupon karena sudah membawa bekal dari rumah akan memberikan kuponnya pada teman yang lebih memerlukan.

Seperti siang itu,  anak yang saya beri kupon bertanya,

"Bu,  bolehkah kuponnya saya berikan pada Ani?  Hari ini ia tidak membawa bekal. "

"Ah,  tentu saja boleh.., " jawab saya senang karena siswa mempunyai kesadaran untuk berbagi.

Meski dikelola oleh BDI,  kegiatan Jumat Berkah ini adalah untuk semua siswa.  Jadi,  siswa beragama lainpun boleh menyumbang ataupun mendapatkan makanan yang sudah disediakan. Uniknya siswa diminta untuk membayar dengan doa terbaik, maksud dari kegiatan ini adalah agar siswa biasa mendoakan kebaikan untuk orang lain.

Sekolah sebagai tempat belajar adalah tempat yang sangat strategis untuk menanamkan berbagai nilai kebaikan pada siswa.  Dan Jumat Berkah adalah salah satu cara menanamkan kecintaan untuk berbuat baik pada sesama manusia.

Betapa agama sangat menganjurkan kita untuk melakukan kebaikan, seperti firman Allah dalam surah An Nisa 36 yang artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," 

BDI siap bertugas, dokumentasi pribadi Utien
BDI siap bertugas, dokumentasi pribadi Utien
Kebaikan adalah bahasa universal yang dikenal oleh hampir semua orang. Tak peduli apapun agama dan budayanya.

Seperti yang diungkapkan  Mark Twain bahwa, "Kebaikan adalah bahasa yang bisa didengar si tuli dan bisa dilihat si buta."

Sebenarnya apa saja manfaat yang didapatkan dari mengamalkan kebaikan bagi sesama? 

Ternyata selain bermanfaat bagi yang menerima kebaikan,  pelaku kebaikan juga mendapatkan manfaat yang besar.  Di antaranya adalah:

1. Memberikan rasa bahagia dan lebih percaya diri. Berbuat baik pada orang lain membuat diri merasa lebih berarti.  Perasaan tersebut bisa memunculkan perasaan bahagia juga merasa lebih percaya diri.

2. Meningkatkan rasa syukur.  Berkaitan dengan perasaan memiliki arti bagi orag lain kita lebih bisa menghargai apa yang kita miliki,  dan akhirnya bisa lebih meningkatkan rada syukur.

3. Mempererat persahabatan.  Dengan berbuat baik,  saling memperhatikan akan tumbuh rasa kasih sayang dan persahabatan di antara sesama.

4. Menularkan kebaikan pada yang lain. Pengalaman mengajarkan bahwa setiap  melihat orang lain berbuat kebaikan, maka akan  perasaan yang positif pada diri orang lain untuk membuat kebaikan serupa. 

Ibu penjual di kantin ikut berpartisipasi, dokumentasi pribadi Utien
Ibu penjual di kantin ikut berpartisipasi, dokumentasi pribadi Utien
Seperti halnya pagi itu, yang terinspirasi dan ikut memberikan sumbangan makanan lumayan banyak.  Tidak hanya alumni,  dan bapak ibu guru,  ternyata bapak ibu penjual di kantinpun ikut berpartisipasi. 

Melalui kegiatan Jumat Berkah, kebaikan  ditanamkan pada siswa tidak hanya sekedar lewat teori tapi langsung lewat praktek yang nyata. 

Mengajarkan kebaikan lewat pengalaman langsung membuat kebaikan tersebut bisa lebih dirasakan siswa dan mereka akan belajar melakukan kebaikan-kebaikan yang lain.

Sumber gambar: https://www.harakatuna.com/doa-agar-selalu-terdorong-melakukan-kebaikan.html
Sumber gambar: https://www.harakatuna.com/doa-agar-selalu-terdorong-melakukan-kebaikan.html
Ya,  karena kebaikan adalah bahasa universal yang bisa diterima semua orang dan bisa menginspirasi bagi yang lain untuk melakukan kebaikan yang serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun