Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Sinergi Tripusat Pendidikan

20 Juli 2022   20:27 Diperbarui: 21 Juli 2022   04:52 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu lapangan sekolah sudah penuh dengan siswa.  Tidak seperti biasanya,  siswa yang berbaris di lapangan  mengenakan seragam merah putih, atau seragam SD yang lain.  Ya,  di hari pertama masuk sekolah kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dimulai.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru, merupakan sebuah kegiatan yang yang dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan siswa baru. MPLS lazimnya dilaksanakan di jenjang SMP atau SMA.

Berbeda dengan zaman dulu dimana MPLS atau MOS sering diisi dengan kegiatan perpeloncoan, sekarang sudah tidak lagi.

Perpeloncoan dan segala kegiatannya yang menonjolkan senioritas kini tidak diperbolehkan.  Pemberian tugas atau pemakaian atribut yang tidak jelaspun kini tidak ada lagi di MPLS.

Sebagai gantinya MPLS sekarang diisi dengan berbagai acara yang menyenangkan. Pemberian materi,  menyanyi,  ice breaking,  juga pengenalan lingkungan sekolah.  Tak ketinggalan juga dijelaskan pada siswa bagaimana cara belajar yang baik dan efektif selama duduk di SMP. 

Kegiatan MPLS di SMP Negeri 3 Malang dimulai dengan kegiatan apel yang menandai dimulainya acara MPLS. Apel pagi juga dihadiri oleh perwakilan orang tua /wali murid siswa baru yang membentuk barisan  di sebelah kiri siswa.

Pembukaan MPLS, dokumentasi pribadi Apple
Pembukaan MPLS, dokumentasi pribadi Apple
Diakhir apel Ibu Kepala Sekolah memperkenalkan satu persatu bapak/ibu guru pengajar  beserta mapel yang diampu pada seluruh peserta apel.

Kehadiran orang tua sungguh besar pengaruhnya bagi siswa.  Hadirnya orang tua membuat siswa menjadi lebih semangat dan percaya diri dalam mengikuti kegiatan MPLS.

Dalam pengenalan budaya sekolah dijelaskan tentang kebiasaan-kebiasaan baik yang selalu dilaksanakan di sekolah, di antaranya 5S ( senyum, sapa, salam dan sopan santun), budaya peduli sosial juga lingkungan. Dalam materi belajar efektif dijelaskan masalah bagaimana cara belajar yang baik sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan masih banyak lagi.

Singkat kata lewat MPLS siswa diajak belajar banyak tentang sekolah dan bagaimana cara belajar di jenjang yang lebih tinggi , serta bagaimana mengatasi masalah jika menghadapi kesulitan belajar.

Sharing orang tua dan komite, dokumentasi Pribadi Bu Any
Sharing orang tua dan komite, dokumentasi Pribadi Bu Any
Sesudah apel orang tua yang mengikuti upacara mengadakan diskusi dan sharing dengan ketua komite. Intinya orang tua diajak untuk melalu memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

Sebenarnya apakah manfaat dari kegiatan MPLS?  Banyak, di antaranya adalah:

1. Untuk mengenali potensi diri siswa baru. Sekolah perlu mengetahui potensi yang ada pada siswa untuk bisa dikembangkan lebih lanjut.

2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan budayanya.

3. Menumbuhkan motivasi, semangat siswa baru. Memasuki sekolah baru saatnya membangun semangat belajar baru .

4. Mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya. Berkenalan dengan teman baru dari berbagai sekolah, berdiskusi bersama,  bekerja kelompok,  bisa menimbulkan interaksi positif di antara meteka.  Lewat MPLS siswa juga bisa lebih mengenal guru dan pegawai sekolah. 

5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain  sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, semangat gotong royong, juga integritas.

Materi dari BNN, dokumentasi pribadi Bu Ami
Materi dari BNN, dokumentasi pribadi Bu Ami
Sementara kelas tujuh melaksanakan MPLS,  kelas delapan dan sembilan melakukan kegiatan baris-berbaris dan mendapatkan materi tentang bahaya narkotika  dan gaya hidup sehat.

Materi bahaya narkotika berisi tentang macam-macam narkotika, ciri ciri pengguna narkotika dan cara mencegah supaya jangan sampai terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika, sedangkan materi hidup sehat berisi tentang kesehatan reproduksi remaja. Hal yang sangat penting untuk diketahui para siswa utamanya yang mulai beranjak remaja.

Kegiatan MPLS diakhiri pada hari Rabu siang ini. Penutupan dilakukan oleh Bapak Kadinas Pendidikan Kota Malang dan  ditandai dengan berfoto juga membuat video bersama.

Berfoto bersama di akhir MPLS, dokumentasi pribadi Apple
Berfoto bersama di akhir MPLS, dokumentasi pribadi Apple
Membuat video akhir MPLS, dokumentasi pribadi Meiyantika
Membuat video akhir MPLS, dokumentasi pribadi Meiyantika
Di akhir tulisan ini mari kita sejenak mengingat nasehat Bapak Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, bahwasanya kerja sama antara tripusat perndidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang baik. 

Dan melalui  pelaksanaan MPLS yang dihadiri oleh orang tua siswa,  dan kerjasama dengan BNN dan Puskesmas terdekat, sekolah berusaha mewujudkan sinergi yang baik di antara ketiganya.

Semoga bermanfaat, salam edukasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun