Mentari pagi hangat menyapa, tampak beberapa kelompok siswa sedang sibuk di pos kerja masing-masing dengan bimbingan bapak ibu guru yang bertugas sebagai pendamping. Ada yang menyapu, menata tanaman, mengumpulkan daun-daun kering ataupun mengelap kaca-kaca jendela.Â
Ya, di pagi ini kegiatan "Jumat Bersih" dilaksanakan kembali setelah sempat vakum selama dua tahun karena adanya pandemi.
Kesadaran ditanamkan lewat pembelajaran yang berwawasan lingkungan ataupun melalui berbagai macam kegiatan, dan salah satunya adalah kegiatan "Jumat Bersih".
Tentang Adiwiyata Sekolah
- Mengubah perilaku warga sekolah agar lebih peduli dalam pelestarian lingkungan.
- Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi sehingga bisa meningkatkan efisiensi dalam kegiatan operasional sekolah.
- Meningkatkan kebersamaan warga sekolah dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk proses pembelajaran
- Menjadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan juga benar.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, di sekolah dibentuk pokja-pokja (kelompok kerja). Misalnya pokja toga, tanaman hias, sanitasi, kompos, daur ulang, masjid, hidroponik, aquaponik dan banyak lagi. Totalnya ada lima belas pokja.
Seperti sebelum pandemi, mulai hari Jumat kemarin, setiap pokja bertugas sesuai ranah kerja dan program masing-masing.
Sebagai contohnya, pokja kompos bertugas membuat pupuk kompos dari berbagai sampah daun dengan menggunakan komposter.
Pokja hidroponik melakukan penanaman berbagai macam sayuran dengan teknik hidroponik. Pokja hidroponik mempunyai area kerja di bagian atas sekolah.
Pokja biopori memeriksa lubang- lubang biopori dan memastikan biopori bisa berfungsi dengan baik.
Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang biopori berfungsi sebagai lubang resapan dan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi genangan air.