Seorang wartawan muda dengan menggendong anjing putih segera melambai ke arah mobil yang lewat. Wartawan tersebut sedang mengejar mobil yang lain yang diperkirakan membawa temannya yang diculik.
Mobil segera berhenti dan memberikan tumpangan pada si wartawan dan segera mengajaknya mengejar mobil yang dicurigai. Kejar mengejarpun terjadi. Sang sopir ternyata membawa mobilnya dengan kecepatan istimewa alias kencang sekali.
Karena banyak melakukan pelanggaran sopir pun ditilang dan ketika ditanya siapa namanya ia menjawab bahwa namanya adalah Arturo Benedetto Giovanni Giuseppe Pietro Archangelo Alfredo Cartaffoli de Milano.
Itu adalah secuplik adegan dalam komik Tintin yang berjudul Penculikan Lakmus. Adegan yang membuat pembacanya senyum-senyum karena nama yang begitu panjang sampai polisi tidak jadi menilang.
Penculikan Lakmus bercerita tentang perseteruan dua negara di Eropa. Â Kedua negara tersebut memperebutkan Lakmus karena Lakmus mempunyai kemampuan untuk membuat senjata super canggih.
Hari ini saya menulis dengan topik Herge dan komik Tintin karena sejak dulu  saya adalah penggemar Tintin, dan tanggal 3 Maret adalah hari meninggalnya Herge pembuat komik Tintin.
Tentang Herge dan Kisah Petualangan Tintin
Georges Prosper Remi (22 Mei 1907 -- 3 Maret 1983) atau Herge adalah seorang penulis komik dan seniman berkebangsaan Belgia.Tokoh Tintin lahir dari imajinasi Herge yang mulai menggambar sejak usia remaja. Ketika perang dunia I pecah Herge sering menggambar di pinggiran bukunya. Yang digambarkan adalah sosok pemuda yang berani, cerdas dan cerdik, dan inilah menjadi cikal bakal Tintin.
Petualangan Tintin, dibuat dari tahun 1929 hingga meninggalnya Herge pada tahun 1983, dan menyisakan album ke-24 yang berjudul Tintin dan Alpha-Art yang tak  sempat terselesaikan.Â
petualangan Tintin lewat sebuah komik strip yang diterbitkannya di laman koran Le Petit Vingtieme.
Herge memulaiYang menjadi kekhasan Kisah Petualangan Tintin di antaranya adalah penggambaran tokoh yang kuat, rasa realistis yang dihasilkan dari penelitian yang teliti dan luas, serta gambarnya yang unik dan kocak.
Penggambaran karakter yang kuat tampak pada Tintin yang digambarkan sebagai wartawan yang pemberani dan setia kawan, Kapten Haddock yang pemarah namun setia kawan dan berhati lembut, Dupon dan Dupont dua detektif kembar yang sangat tidak kompeten namun selalu hadir setiap ada masalah , juga Profesor Lakmus yang jenius tapi kurang dalam pendengaran.
Belum lagi tokoh tambahan yang lain baik dengan karakter buruk, baik atau bahkan menjengkelkan.
Seperti Alcazar, Jendral Tapioca, Penyanyi Bianca Castafiore, Rastapopoulus, Pietro Maxx, juga Alan yang menjadi musuh bebuyutan Kapten Haddock.
Dengan membaca Tintin kita bisa menghubungan antara komik itu dengan kejadian-kejadian sejarah dan politik pada abad ke-20.Sebagai contoh, cerita Lotus Biru, terinspirasi oleh perang antara Cina dan Jepang pada tahun 1934.