Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tempe, Tahu dan Keluarga Segiempat

2 Maret 2022   22:55 Diperbarui: 3 Maret 2022   04:16 2142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempe dan tahu, Sumber gambar: food.detik.com

Beberapa hari yang lalu tempe sempat agak jarang di daerah saya. Rupanya kabar pemogokan pengrajin tempe dan tahu di beberapa media berimbas ke pasar-pasar.Meskipun tempe masih ada, tapi jarang dan potongannya agak kecil. Kira-kira selisih dua cm dari yang dulu. Jika dulu dua ribu rupiah bisa dipotong menjadi  lima sampai enam potong, sekarang jadi empat potong.

Tapi mahal sedikit tak apalah. Yang penting masih bisa bertemu tempe dan tahu. Meski sebenarnya bisa pindah ke lain menu, tapi kalau tak ada 'dua sejoli' itu serasa ada yang kurang.

Dalam tulisan kali ini saya akan sedikit bernostalgia bagaimana guru SD saya dulu memperkenalkan bangun datar. Dan ini ada kaitannya dengan tempe dan tahu. 

Kok bisa? He..he.., mari kita lanjutkan.

Ilustrasi belajar matematika, Sumber gambar: Bimba
Ilustrasi belajar matematika, Sumber gambar: Bimba
Nama bangun datar yang pertama dikenalkan pada kami siswa kelas dua SD dulu adalah persegi panjang.Saat itu bu guru menggambar sebuah persegi panjang di papan tulis dan bertanya, "Anak-anak, ini gambar apa? "
Serempak kami menjawab, "Kotaaak! "
Saat itu nama bangun datar yang paling kami pahami adalah kotak dan bunder (bulat /lingkaran)

Bu guru tersenyum sambil membetulkan jawaban kami.
" Ini namanya persegi panjang," kata bu guru sabar.
"Coba sebutkan lagi, namanya, " kata bu guru lagi.
"Persegi panjaaang," kata kami serempak.

Wow nama yang keren . Menyebutkan nama itu kami serasa beberapa digit lebih pintar dari sebelumnya.

Bu guru lalu memberikan contoh benda-benda  yang permukaannya berbentuk persegi panjang. Mulai dari meja tulis, buku, lemari dan lain-lain, dan seperti biasa kami menambahi contoh tersebut dengan bersahut-sahutan.

Kemudian bu guru menggambar lagi sebuah bangun datar. Kali ini sebuah persegi panjang tapi keempat sisinya sama panjang.
"Kalau ini apa namanya? " tanya bu guru.
Sejenak kami terdiam.

Jawaban-jawaban mulai muncul, dan ada dua versi. Yang pertama menjawab tahu, yang kedua tetap kotak.

Lagi-lagi bu guru tersenyum mendapatkan jawaban kami.
"Ini namanya bujur sangkar, " kata bu guru.
Ya, zaman dulu kami tidak pernah menggunakan istilah persegi. Yang ada bujur sangkar .

Ooh. Nama yang bagus juga, pikir kami.

 Dengan singkat dan jelas bu guru menerangkan beda bujur sangkar dan persegi panjang.
Bahwa pada bujur angkar semua sisinya sama sementara persegi panjang boleh tidak sama.

Bu guru menggambar lagi. Kali ini persegi panjang tapi sisi sisi yang berhadapan agak miring dan tetap sejajar.

Sebelum Bu guru bertanya serempak kami menjawab., "Tempeee!"
Kali ini Bu guru tidak tersenyum tapi benar- benar tertawa.
"Ini namanya jajaran genjang, "
(bukan jajar genjang seperti sekarang) .

Ooh, kami saling berpandangan. Jadi bukan tempe, pikir kami.

Tempe berbentuk jajar genjang, Sumber gambar: wikimapia
Tempe berbentuk jajar genjang, Sumber gambar: wikimapia
Keluarga Segiempat

Jajar genjang, persegi panjang dan persegi termasuk segiempat karena memiliki empat sisi dan empat titik sudut.

Menurut konsep, sebenarnya pembelajaran segiempat dimulai dari jajar genjang, baru masuk ke persegi panjang, belah ketupat kemudian persegi. Tapi mungkin karena lebih mudah mencari benda-benda berbentuk persegi panjang atau persegi, pembelajaran geometri kami saat itu dimulai dari persegi panjang dan persegi.

Mengapa seharusnya dimulai dari jajargenjang? Jajar genjang adalah segiempat yang sisi-sisi berhadapannya sama panjang dan sejajar.
Persegi panjang termasuk jajar genjang karena sisi yang berhadapannya sama panjang dan sejajar. Tapi persegi panjang mempunyai keistimewaan yaitu keempat sudutnya siku siku.

Jadi persegipanjang adalah jajar genjang yang istimewa.

Jajar genjang istimewa yang lain adalah belah ketupat. Belah ketupat adalah jajar genjang yang keempat sisinya sama panjang.

Dan jajar genjang yang paling istimewa adalah persegi. Mengapa? Karena semua sisi persegi sama panjang, sisi yang berhadapan sejajar dan keempat sudutnya siku-siku.

Berbicara masalah jajargenjang, persegipanjang, persegi dan belah ketupat tidak bisa dipisahkan dari masalah keluarga segiempat. Ada segiempat lain yang belum kita bicarakan yaitu layang layang ,trapesium dan segiempat sembarang.

Layang layang , trapesium, lebih-lebih segiempat sembarang tidak termasuk keluarga jajar genjang karena sisi-sisi yang berhadapan tidak sama panjang dan sejajar.

Ketiganya terpisah dari keluarga jajargenjang seperti gambar silsilah berikut ini. :

Keluarga segiempat, Sumber gambar: Slide serve
Keluarga segiempat, Sumber gambar: Slide serve
Kembali ke cerita zaman sekolah di atas, cerita tersebut menunjukkan betapa akrabnya kami semua dengan tempe yang saat itu mempunyai ciri khas yaitu potongannya selalu berbentuk jajar genjang.Bagaimana tidak akrab jika tiap hari kami selalu bertemu tempe? Maem sego anget iwak tempe adalah keseharian kami.

Seandainya pertanyaan bangun datar di atas diajukan pada siswa sekarang mungkin hanya beberapa yang menjawab tempe.

Tempe berbentuk bulat, Sumber gambar: toko mesin Maksindo
Tempe berbentuk bulat, Sumber gambar: toko mesin Maksindo
Ya, tempe sekarang muncul dalam berbagai bentuk.Ada yang berbentuk  persegipanjang, persegi, jajar genjang, bahkan oval dan lingkaran. Tinggal pilih mana yang kita suka.

Sekedar catatan nostalgia...

Salam matematika :)

Arti istilah:

Maem sego anget iwak tempe   : makan nasi hangat lauk tempe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun