Layangan Putus membuat saya tergelitik untuk tahu lebih banyak tentang film ini.Sejujurnya saya kurang suka drama atau film bertemakan persellingkuhan. Nyesek rasanya. Jeleknya kalau jengkel dengan cerita sebuah film, misal karena tokoh utamanya teraniaya, itu akan membuat saya berpikir berhari-hari.
Membaca banyak ulasan tentang serialNamun melihat berbagai ulasan, terutama 7 Plot yang Bakal Muncul di Layangan Putus Season2 dari Amnesia hingga Oplas  yang ditulis Pak Rudy Gunawan, saya jadi penasaran. Akhirnya sayapun membuka youtube untuk melihat episode terakhir serial ini.
Kenapa episode terakhir saja? Ya, daripada ikut emosi. Karena dari episode terakhir saja saya bisa membayangkan betapa 'serunya' perebutan suami di episode episode sebelumnya.
Layangan Putus dan Perselingkuhan
Layangan Putus berkisah tentang Kinan yang dihadapkan pada perselingkuhan suaminya, Aris dengan seorang wanita bernama Lydia Danira.Menghadapi perselingkuhan suaminya membuat Kinan menjalani kehidupan rumah tangganya dengan gamang dan seolah terombang ambing bagai layangan putus.
Film drama dengan tema perselingkuhan memang sangat digemari. Di samping karena menguras emosi, masalah perselingkuhan sangat dekat dengan kehidupan kita.
Dari wikipedia selingkuh adalah istilah yang umum digunakan terkait perbuatan atau aktivitas yang tidak jujur dan menyeleweng terhadap pasangannya, baik pacar, suami, atau istri. Istilah ini umumnya digunakan sebagai sesuatu yang melanggar kesepakatan atas kesetiaan hubungan seseorang.
Inti dari selingkuh adalah pelanggaran kesepakatan. Dua orang yang sudah mengikatkan diri dalam satu hubungan pernikahan tentunya sudah diikat kesepakatan untuk saling setia. Jika salah satu melanggar kesepakatan dengan menjalin hubungan dengan orang lain maka disinilah mulai timbul masalah di antara keduanya.
Lalu apa hubungannya dengan matematika?
He.. He..., mari kita masuk masalah matematika.
Matematika dan Kesetiaan
Ada banyak strategi pemecahan masalah matematika. Jika di tulisan kemarin saya membahas strategi coba-coba, strategi kali ini adalah dengan menuliskan kalimat terbuka.Pada prinsipnya strategi ini dilakukan dengan melihat hubungan antara informasi yang diberikan dan yang dicari.Untuk menyederhanakan permasalahan, digunakan variabel-veriabel sebagai pengganti kalimat dalam soal.
Misal pada soal berikut:
Ibu mempunyai sejumlah telur di kulkas. Setelah digunakan untuk memasak 10 butir, sisa telur di kulkas tinggal 8 butir. Berapakah jumlah telur di kulkas mula-mula?
Penyelesaian:
Karena siswa SMP Â sudah mengenal variabel mereka harus membuat 'perjanjian' dulu berkaitan dengan variabel yang akan dipakai.
Misal jumlah telur mula-mula adalah t, model matematika untuk soal di atas adalah t - 10 = 8
t. = 8+10
t. =18
Kemampuan membuat model matematika atau kalimat terbuka sangat penting bagi siswa dalam memecahkan masalah matematika terutama soal cerita.
Hal yang harus diingat penggunaan variabel kalimat terbuka soal cerita, harus diterangkan dulu sebelumnya, dan digunakan secara konsisten. Maksudnya jika sejak awal t adalah untuk jumlah telur, di tengah perjalanan t tidak boleh diganti dengan x.
Juga jika selesaian sudah di dapat maka untuk mengambil kesimpulan harus dikembalikan pada perjanjian awal.
Pada soal di atas, karena t adalah jumlah telur mula-mula, maka kesimpulannya jumlah telur mula-mula adalah 18 butir.
Contoh soal yang lain:
Harga dua baju dan satu celana adalah Rp275.000,00. Harga satu baju dan tiga celana adalah Rp450.000,00. Berapakah harga satu baju dan satu celana dengan merk yang sama?
Penyelesaian:
Pertama kita buat perjanjian dulu berkaitan dengan variabel yang akan dipakai.
Misalkan harga baju adalah B, dan harga celana adalah C, maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
2B + C Â = 275.000 (1)
 B + 3C = 450.000 (2)
Dengan menggunakan konsep subtitusi soal bisa diselesaikan dengan cara sebagai berikut:
Dari  persamaan (1) akan diperoleh C = 275.000 -- 2BÂ
Subtitusikan ke dalam persamaan (2) diperoleh:
B + 3C Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â = 450.000
B + 3(275.000 -- 2B) = 450.000
B + 825.000-6B Â Â Â Â =450.000
-5B Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â = -375.000
                B    = 75.000
Untuk mencari nilai C ,masukkan nilai 75.000 ke dalam persamaan C = 275.000 -- 2B, diperoleh:Â
                C = 275.000 -- 2BÂ
                C= 275.000- 2.75.000
                C = 125.000
Karena menurut perjanjian sebelumnya harga baju adalah B, dan harga celana adalah C, maka kesimpulannya harga baju adalah Rp75.000,00 dan harga celana Rp125.000,00.
Apa pelajaran kehidupan yang bisa diambil? Matematika mengajari kita untuk setia. Ya, setia pada pada komitmen atau perjanjian yang sudah dibuat, juga setia pada langkah-langkahnya. Bukankah langkah yang dibuat dalam pemecahan masalah harus sesuai dengan aturan yang ada?
Masalah yang diselesaikan kadang simpel seperti soal pertama kadang juga panjang dan rumit seperti soal kedua. Tapi bagaimanapun masalahnya kita harus tetap setia pada janji dan tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal.
Bukankah sebelum mengambil kesimpulan soal di atas kita selalu harus kembali dulu pada perjanjian tentang variabel yang akan dipakai di awal pekerjaan kita?
Jika kita tidak setia pada perjanjian yang kita buat sendiri di awal pengerjaan soal bisa dipastikan penyelesaian soal yang kita dapatkan akan salah.
Seperti halnya pada serial Layangan Putus, ketidaksetiaan pada kesepakatan akan berujung pada perselingkuhan yang akhirnya menimbulkan kejadian yang tak menyenangkan yaitu perpisahan.
Padahal saat membuat komitmen awal untuk menyatukan diri dalam sebuah ikatan pernikahan, semua selalu ingin membuat solusi yang manis dengan senantiasa hidup rukun dan bahagia.
Aha, ternyata dari matematika kita bisa belajar untuk selalu setia pada kesepakatan yang sudah kita buat bersama orang tercinta, supaya tidak terjadi peristiwa  seperti di serial Layangan Putus.
Semoga bermanfaat, salam matematika :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H