Pagi itu saya membagikan kertas lipat warna-warni pada masing masing siswa dan meminta mereka membuat sebuah pantun. Pantun harus ditulis tangan yang bagus karena nanti akan dipasang di mading kelas.
Siswa langsung tersenyum. Membuat pantun adalah sesuatu yang mengasyikkan karena harus menata kalimat dengan irama yang pas namun pesan tetap tersampaikan. Apalagi sampirannya harus berkaitan dengan matematika.
Sebelum mengerjakan, Hp harus dipastikan masuk tas, karena saya ingin pantun siswa adalah buatan mereka sendiri.
Setelah menuliskan nama dan nomor absen, siswa mulai bekerja. Ada yang serius, ada yang senyum-senyum, ada pula yang berdiskusi dengan teman sebelahnya meski pantun tidak boleh sama.
Berikut beberapa contohnya:
Pantun motivasi
Enam dikurangi empat
Sama dengan dua
Kita anak-anak hebat
Ingin membanggakan orang tua
Pantun  nasehat
Tujuh dikali empat
Sama dengan dua puluh delapan
Belajarlah yang giat
Agar bisa menjadi teladan
Pantun galau
Dua tambah dua
Sama dengan empat
Bila tidak suka
Lebih baik jangan mendekat