Jam terakhir saat pelajaran Bahasa Daerah buku catatan sudah kami siapkan di meja. Bu Kenes sudah siap untuk berkeliling. Saya begitu yakin tidak ada masalah dengan catatan saya. Ttd ibuk sudah tertera manis di sana.
Bu Kenes melihat buku saya agak lama. Ah, mungkin beliau mau memuji tulisan saya yang bagus seperti ibuk tadi, pikir saya. Namun siapa sangka, tiba tiba sebuah cubitan mesra mendarat di tangan saya.
Cekiiiit.
"Ini tanda tanganmu sendiri ya..., biasa.. memalsukan tanda tangan orang tua.., " kata Bu Kenes sambil menunjuk coretan yang ada di tanda tangan ibuk.
Saya gemetar dan tak bisa menjawab. Hiks.. Cubitan mesra itu bukan hanya terasa di tangan saya, tapi cukup membuka hati dan kesadaran saya. Gara-gara terlalu banyak bohong, saat benar-benar jujurpun orang lain tak percaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H