Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sebuah Catatan Hari Guru, Jangan Berhenti untuk Belajar

25 November 2021   16:38 Diperbarui: 26 November 2021   06:50 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru jangan berhenti untuk belajar.| Sumber: Dokumentasi Tanoto Foundation via Kompas.com

Pagi bulan November selalu datang dengan hawanya yang sejuk.  Hujan semalam menyisakan titik-titik air di atas dedaunan. Hari masih belum menunjukkan pukul setengah tujuh, tapi lapangan sekolah sudah dipenuhi siswa yang saat itu harus PTM juga para guru. Hari ini 25 November adalah peringatan Hari Guru Nasional.

Tidak seperti tahun lalu, tahun ini peringatan Hari Guru Nasional ditandai dengan acara apel singkat di lapangan sekolah. Akhir acara diramaikan dengan pagelaran musik angklung yang membawakan lagu Hymne Guru.

Pagelaran angklung, dokumentasi pribadi
Pagelaran angklung, dokumentasi pribadi
Pagelaran yang dilakukan guru di hadapan siswa ini mendapatkan applause yang meriah. Ya, baru satu minggu kami belajar tapi lagu Hymne Guru sudah bisa disajikan secara apik. Sebuah bukti nyata bahwa belajar tak mengenal usia dan kesungguhan akan memberikan hasil nyata di belakangnya.

Sekilas Tentang Hari Guru Nasional

Sejarah Hari Guru tidak lepas dari hari lahirnya PGRI. Berawal dari berdirinya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB ) tahun 1912 yang kemudian berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia tahun 1932. Perubahan yang benar-benar mengejutkan pemerintah Hindia Belanda karena nama Indonesia kurang disukai saat itu.

Pada masa penjajahan Jepang PGI tidak dapat melaksanakan kegiatannya karena penjajah Jepang begitu represif.

Kira-kira seratus hari sesudah Proklamasi tepatnya tanggal 24-25 November 1945 diadakan Kongres Guru Indonesia di Surakarta . 

Pada tanggal 25 November 1945 inilah, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan dan dengan Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994 pemerintah menetapkan hari lahirnya PGRI sebagai Hari Guru Nasional.

Tantangan Guru di Era Pandemi

Guru adalah sebuah profesi yang menuntut pelakunya untuk selalu belajar dan belajar. Bagaimana bisa kita meminta siswa untuk belajar jika guru tidak mau belajar? 

Jangan sampai kemajuan teknologi akhirnya membuat guru tertinggal. Meskipun kadang terasa agak sulit kita harus terus belajar untuk menghadapi tantangan zaman.

Tugas guru memajukan pendidikan anak bangsa, Sumber gambar: Guru Penyemangat
Tugas guru memajukan pendidikan anak bangsa, Sumber gambar: Guru Penyemangat

Tantangan bagi guru semakin terasa ketika di awal tahun 2020 kita dihadapkan pada pandemi. Platform pelaksanaan pembelajaran tiba-tiba berubah drastis. 

Jika sebelumnya pembelajaran daring tidak begitu dilirik, maka di era pandemi ini mau tidak mau pembelajaran daring harus dilaksanakan. Berbagai diklat dan pelatihan diikuti agar guru bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan meski tidak dapat bertemu muka. 

Ancaman learning lost ada di depan mata. Dan guru punya tanggung jawab besar untuk mengatasinya.

Adapun tantangan guru  di era pandemi ini adalah:

1. Mempersiapkan materi dan menyajikan dengan baik. Memastikan tujuan pembelajaran tercapai dan bisa melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan baik.

 2. Guru juga memiliki tanggung jawab dalam memastikan keselamatan peserta didik secara fisik dan psikis dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Guru juga harus memberikan penguatan pemahaman tentang perlunya pelaksanaaan prokes di era pandemi

3. Memberikan dukungan dan menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan  siswa juga orangtua siswa agar mendukung proses pembelajaran.

Mengajar di era pandemi, Sumber gambar: Medcom.id
Mengajar di era pandemi, Sumber gambar: Medcom.id
Karena tantangan tersebut guru harus mempunyai berbagai kemampuan. Di antaranya adalah:

1. Kemampuan berinovasi, memanfaatkan bermacam digital tools, menyelenggarakan kelas online, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan menyenangkan

2. Kemampuan menata ulang metode dan pelaksanaan assesment.

3. Kemampuan menyeimbangkan antara old knowledge dan digital knowledge

4. Kemampuan menyajikan pendidikan dan pengajaran yang merata untuk siswa dengan berbagai macam kondisi dan kemampuan akademik. Karena itu kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi sangat diperlukan

5. Kemampuan berkomunikasi untuk memadukan visi pendidikan di sekolah dengan orangtua/keluarga siswa.

Begitu banyak tuntutan terhadap guru demi memajukan pendidikan anak bangsa. Semua tuntutan itu bisa terjawab dengan banyak belajar. Baik belajar melalui jalur formal, diklat ataupun melalui pengalaman langsung.

Ya, pada hakikatnya kita semua terus belajar. Mau tidak mau kita harus belajar baik dengan kerelaan hati ataupun paksaan lingkungan.

Banyak belajar akan mengasah skill juga ketajaman nurani guru sehingga bisa lebih memahami apa saja yang dibutuhkan oleh para siswa.

Selamat Hari Guru 2021; Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun