Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gerakan Penanaman Pohon Pulai, Menguatkan Karakter Cinta Lingkungan dan Mendukung Net Zero Emissions

17 Oktober 2021   09:56 Diperbarui: 17 Oktober 2021   10:01 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun pulai, Sumber gambar:InaKoran

Sudah lama tidak ada acara seremonial penyambutan tamu di sekolah kami. Ya, pandemi yang berkepanjangan membuat semua harus benar-benar menahan diri. 

Namun di hari Jumat pagi kemarin ada yang istimewa.  Sekolah akan menyambut kedatangan Bapak wakil walikota (wawali) bersama rombongannya. Bapak wawali akan memberikan sumbangan masker dan melakukan penanaman pohon pulai di sekolah. 

Pukul 08.00 rombongan kedatangan Bapak wawali  di sambut oleh paskibra siswa pintu gerbang.  Sesudah memasuki lobby utama rombongan disambut dengan sebuah upacara sederhana yang diikuti oleh semua guru dan karyawan sekolah.

Setelah upacara, Pak wawali menyerahkan secara simbolis sumbangan masker pada siswa dan pohon pulai kepada kepala sekolah, dan puncak acara adalah penanaman pohon pulai di titik-titik yang sudah disiapkan. 

Gerakan penanaman pohon pulai sedang gencar dilaksanakan di kota Malang. Sejak bulan April 2021 ada 11.000 pohon pulai yang akan di tanam di seluruh kota. Selain di kampung-kampung pohon pulai akan ditanam juga di sekolah-sekolah sebagai wujud usaha penguatan karakter cinta lingkungan pada para siswa.

Menanam pulai, dokumentasi pribadi
Menanam pulai, dokumentasi pribadi
Setelah melakukan penanaman, sedikit ramah tamah, dan curah pendapat bersama para guru, Pak wawali dan rombonganpun meninggalkan sekolah untuk meneruskan perjalanan selanjutnya.

 Tentang Pohon Pulai

Daun pulai, Sumber gambar:InaKoran
Daun pulai, Sumber gambar:InaKoran
Pulai kadang juga disebut dengan pule. Pohon dengan nama latin alstonia scholaris ini merupakan jenis tanaman keras yang umumnya hidup di Pulau Jawa dan Sumatra. Nama lain dari pohon pulai adalah Devil's tree, Dita bark, White Cheesewood, dan Saptaparna.

Rata-rata tinggi pohon pulai 6-10 m, tapi bisa lebih dari itu. Diameter batangnya bisa mencapai 60-100 cm. Pulai mempunyai akar tunggang, dengan adanya lentisel berpori pada bagian permukaan akarnya. Kulit batang pulai berwarna coklat terang dan mempunyai getah berwarna putih susu di bagian dalamnya.

Karakter daunnya yang mengkilat, rimbun, dan melebar ke samping membuat pulai banyak dipakai sebagai tanaman penghijauan.Daunnya yang rimbun membuat pulai dapat memberikan kesejukan di tengah teriknya cahaya matahari.

Selain untuk penghijauan ternyata pulai banyak dimanfaatkan sebagai kayu bakar, tanaman hias, ukiran, furnitur. Yang tidak kalah pentingnya pulai juga dikenal sebagai sebagai tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan.

Tidak hanya daunnya, bahkan bunga, getah dan batang pohon ini bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Apa saja manfaat pohon pulai bagi kesehatan?

1. Anti diabetes

Ekstrak daun pulai bermanfaat sebagai antidiabetes karena mengandung  betulin dan lupeol asestat yang mampu menurunkan kandungan gula darah dan menjaga kesehatan pankreas.

2. Anti kanker

Pada daun pulai terdapat alkaloid dan triterpen yang bisa mematikan sel kanker dan meningkatkan pertahanan tubuh.

3. Anti bakteri

Kulit batang pulai banyak mengandung  butanol yang dapat menghambat bakteri strain M. Tuberculosis (TBC). Juga terdapat 70 jenis senyawa alkaloid pada daun pulai yang mampu menghambat serta membunuh bermacam-macam bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.

4. Sebagai antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal radikal bebas sehingga menjaga kesehatan sel.Kandungan antioksidan yang terdapat pada daun, batang, dan getah pohon pulai, efektif dalam menangkal radikal bebas.

Dalam pengolahannya, bagian-bagian dari pohon pulai dapat dibuat menjadi minyak esensial, tonik, rebusan, perasan, bubuk ekstrak, serta pasta sebelum digunakan untuk pengobatan.

Walaupun demikian, segala manfaat pohon pulai ini masih harus diteliti lebih lanjut untuk benar-benar memvalidasi khasiatnya bagi tubuh manusia. Juga harus diberikan informasi mengenai efek sampingnya sehingga pohon ini tidak dikonsumsi secara sembarangan.

Ada dua manfaat penting yang bisa diambil dari kehadiran tanaman pulai di sekolah. Yang pertama kehadiran tanaman pulai bisa ikut membantu mendukung Net Zero Emission (NZE).

NZE adalah puncak harapan masa depan dimana emisi karbon sepenuhnya diserap oleh bumi melalui berbagai kegiatan manusia dan bantuan teknologi, sehingga tidak menimbulkan pemanasan global.

Udara yang terasa demikian panas akhir-akhir ini adalah karena peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer. Selain asap industry dan kebakaran hutan peningkatan ini juga banyak disumbang oleh polutan yang berasal dari asap kendaraan bermotor. Sebagaimana dikutip dari laman resmi MPR RI bahwa sekitar 60 persen kontributor polusi udara di Indonesia disebabkan kendaraan bermotor. 

Kendaraan bermotor sebagai penghasil CO2 terbesar, Sumber gambar : Kompas Otomotif
Kendaraan bermotor sebagai penghasil CO2 terbesar, Sumber gambar : Kompas Otomotif
Salah satu usaha untuk mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer adalah dengan memperbanyak penanaman pohon. Mengapa? Gas CO2 diserap oleh daun melalui stomata daun untuk melakukan fotosintesis. Nah, di sinilah pulai yang berdaun lebat sangat memainkan peranannya

Manfaat lain dari kehadiran pulai  di sekolah adalah bisa membuka khazanah ilmu bagi siswa untuk lebih mengenal keanekaraman hayati yang dimiliki Nusantara. Dengan lebih mengenal, diharapkan kesadaran siswa untuk mencintai dan melestarikan lingkungan semakin bertambah. Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang?

Referensi:

https://www.sehatq.com/artikel/inilah-manfaat-pohon-pule-bagi-kesehatan-tubuh-anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun