Mentari bulan September bersinar ceria, pagi ini lalu lintas sedikit lebih ramai dari biasanya.Â
Beberapa anak berseragam diantar orang tua mereka untuk berangkat ke sekolah. Ya, hari ini adalah pelaksanaan kembali PTM di kota Malang.
Sebenarnya PTM sudah pernah dilaksanakan di akhir Mei sampai pertengahan Juni. Tapi apa daya, karena penyebaran corona demikian mengkhawatirkan, PTM dihentikan. Dan sejak kota Malang memasuki PPKM level 3, uji coba PTM kembali dilaksanakan.
Pada PTM kali ini siswa masuk secara bergantian separo siswa. Jika hari ini  yang masuk siswa dari nomor 1-16, besoknya adalah nomor 17-32. Begitu terus mulai hari Senin sampai Kamis. Sementara hari Jumat semua siswa belajar di rumah.
pembelajaran daring tiap hari sekolah hanya berisi sekitar 10 orang guru dan karyawan yang bertugas piket hari itu.Â
PTM membuat suasana sekolah kembali 'hidup'. SelamaDengan adanya PTM, kelas yang semula lengang kini sudah mulai ada lagi penghuninya.
Lagu-lagu yang disetel dari ruang guru diharapkan bisa mencairkan ketegangan di hati para siswa.
Sesudah sekian lama belajar daring pastinya ada juga perasaan deg-degan di hati para siswa. Apakah sekolah berjalan normal kembali seperti dulu?
Tidak bisa dipungkiri, di hari-hari awal PTM siswa lebih tegang saat menerima pelajaran apalagi untuk siswa kelas 7.
Lingkungan dan teman baru membuat mereka begitu canggung sehingga dalam kelas menjadi takut-takut untuk berbicara atau mengemukakan pendapat.