Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Magic Number", Game untuk Mengurangi Ketegangan Pembelajaran Matematika di Awal PTM

9 September 2021   08:49 Diperbarui: 10 September 2021   06:13 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari bulan September bersinar ceria, pagi ini lalu lintas sedikit lebih ramai dari biasanya. 

Beberapa anak berseragam diantar orang tua mereka untuk berangkat ke sekolah. Ya, hari ini adalah pelaksanaan kembali PTM di kota Malang.

Sebenarnya PTM sudah pernah dilaksanakan di akhir Mei sampai pertengahan Juni. Tapi apa daya, karena penyebaran corona demikian mengkhawatirkan, PTM dihentikan. Dan sejak kota Malang memasuki PPKM level 3, uji coba PTM kembali dilaksanakan.

Pada PTM kali ini siswa masuk secara bergantian separo siswa. Jika hari ini  yang masuk siswa dari nomor 1-16, besoknya adalah nomor 17-32. Begitu terus mulai hari Senin sampai Kamis. Sementara hari Jumat semua siswa belajar di rumah.

Suasana PTM (Dokumentasi pribadi)
Suasana PTM (Dokumentasi pribadi)
PTM membuat suasana sekolah kembali 'hidup'. Selama pembelajaran daring tiap hari sekolah hanya berisi sekitar 10 orang guru dan karyawan yang bertugas piket hari itu. 

Dengan adanya PTM, kelas yang semula lengang kini sudah mulai ada lagi penghuninya.

Lagu-lagu yang disetel dari ruang guru diharapkan bisa mencairkan ketegangan di hati para siswa.

Sesudah sekian lama belajar daring pastinya ada juga perasaan deg-degan di hati para siswa. Apakah sekolah berjalan normal kembali seperti dulu?

Tidak bisa dipungkiri, di hari-hari awal PTM siswa lebih tegang saat menerima pelajaran apalagi untuk siswa kelas 7.

Lingkungan dan teman baru membuat mereka begitu canggung sehingga dalam kelas menjadi takut-takut untuk berbicara atau mengemukakan pendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun