Dalam beberapa hari ini saya mendapatkan tugas tambahan yaitu sebagai penulis ijazah. Pekerjaan yang agak menegangkan menurut saya, karena tidak ada ijazah cadangan,sehingga tidak boleh salah. Jika salah, sekolah harus mengajukan ganti ijazah ke kantor dinas.
Untuk kehati-hatian, ijazah saya isi dengan pensil dulu. Baru kemudian ditebalkan dengan tinta. Cek ulang terutama dilakukan pada penulisan nama, tempat tanggal lahir dan nama orangtua. Karena data ini yang pertama dilihat saat seseorang menerima ijazah.
Setelah tiga hari, tugas selesai. Sebelum dikumpulkan ke kurikulum saya cek ulang. Saat itulah baru saya sadar ada satu ijazah yang penulisan namanya salah. Kurang satu huruf, di tengah pula. Masya Allah... Ijazah saya pandangi .. Padahal sudah hati-hati sekali.
Saya coba menghapus dengan penghapus pensil yang sudah disediakan. Bisa dibayangkan. Menghapus tinta menggunakan penghapus pensil. Alamak.. Lama sekali tak kunjung bersih.
Tiba-tiba saya punya ide untuk membeli penghapus bolpoin supaya lebih cepat bersih. Penghapus bolpoin yang berwarna merah biru itu mempunyai tekstur yang lebih keras daripada penghapus karet biasa, sehingga bisa membersihkan lebih cepat.
Pulang sekolah saya langsung mampir toko ATK untuk mencari penghapus bolpoin. Eh, yang jualan tersenyum.
"Sudah tidak ada Bu, tip ex ada," jawabnya.
"Terima kasih, Mbak," jawab saya sambil keluar dari toko.
Saya mencoba ke toko-toko yang lain, bahkan toko yang kelihatan kuno, mengikuti saran teman saya. Namun jawabannya sama. "Sudah tidak ada, yang ada tip ex,"
Saya baru sadar ,penghapus bolpoin menjadi barang langka sekarang ini.
Betapa cepatnya waktu berlalu. Di zaman saya sekolah dulu punya penghapus adalah sebuah kebanggaan. Meski penghapus biasanya sudah tertempel di bagian belakang pensil (berwarna merah muda), masih banyak teman saya saat itu yang menggunakan karet gelang sebagai penghapus.