Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ternyata Benda Ini Sudah Semakin Langka

25 Agustus 2021   12:17 Diperbarui: 31 Agustus 2021   03:01 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa hari ini saya mendapatkan tugas tambahan yaitu sebagai penulis ijazah. Pekerjaan yang agak menegangkan menurut saya, karena tidak ada ijazah cadangan,sehingga tidak boleh salah. Jika salah, sekolah harus mengajukan ganti ijazah ke kantor dinas.

Untuk kehati-hatian, ijazah saya isi dengan pensil dulu. Baru kemudian ditebalkan dengan tinta. Cek ulang terutama dilakukan pada penulisan nama, tempat tanggal lahir dan nama orangtua. Karena data ini yang pertama dilihat saat seseorang menerima ijazah.

Setelah tiga hari, tugas selesai. Sebelum dikumpulkan ke kurikulum saya cek ulang. Saat itulah baru saya sadar ada satu ijazah yang penulisan namanya salah. Kurang satu huruf, di tengah pula. Masya Allah... Ijazah saya pandangi .. Padahal sudah hati-hati sekali.

Saya coba menghapus dengan penghapus pensil yang sudah disediakan. Bisa dibayangkan. Menghapus tinta menggunakan penghapus pensil. Alamak.. Lama sekali tak kunjung bersih.

Tiba-tiba saya punya ide untuk membeli penghapus bolpoin supaya lebih cepat bersih. Penghapus bolpoin yang berwarna merah biru itu mempunyai tekstur yang lebih keras daripada penghapus karet biasa, sehingga bisa membersihkan lebih cepat.

Pulang sekolah saya langsung mampir toko ATK untuk mencari penghapus bolpoin. Eh, yang jualan tersenyum.

"Sudah tidak ada Bu, tip ex ada," jawabnya.

"Terima kasih, Mbak," jawab saya sambil keluar dari toko.

Saya mencoba ke toko-toko yang lain, bahkan toko yang kelihatan kuno, mengikuti saran teman saya. Namun jawabannya sama. "Sudah tidak ada, yang ada tip ex,"

Saya baru sadar ,penghapus bolpoin menjadi barang langka sekarang ini.

Betapa cepatnya waktu berlalu. Di zaman saya sekolah dulu punya penghapus adalah sebuah kebanggaan. Meski penghapus biasanya sudah tertempel di bagian belakang pensil (berwarna merah muda), masih banyak teman saya saat itu yang menggunakan karet gelang sebagai penghapus.

Penghapus dari karet gelang, Sumber gambar: Cinta Dari Hati-WordPress.com
Penghapus dari karet gelang, Sumber gambar: Cinta Dari Hati-WordPress.com
Saat itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri jika memiliki penghapus yang lepas dari pensil. Apalagi jika berwarna warni dan wangi. Biasanya kalau habis dipakai membersihkan tulisan, bukunya akan dicium dulu karena wanginya melekat di situ.

Penghapus warna-warni, Sumber gambar: Tokopedia
Penghapus warna-warni, Sumber gambar: Tokopedia
Penghapus yang paling hits saat itu adalah setip berwarna hijau putih dan ada gambar-gambarnya. Ada gambar aneka bunga, binatang atau yang lain disertai huruf depan namanya.

Misalnya gambar singa, maka ada hutuf L besar, disertai tulisan Lion, gambar bunga mawar tulisannya R besar dengan keterangan di bawahnya Rose.

Penghapus hijau putih, Sumber gambar: bukalapak.com
Penghapus hijau putih, Sumber gambar: bukalapak.com
Desain penghapus terus berkembang. Penghapus yang pernah menjadi favorit adalah yang bergambar bendera negara-negara di dunia. Penghapus menjadi barang koleksi yang menarik saat itu.

Ketika mulai menulis dengan bolpoin, saya mulai berkenalan dengan penghapus bolpoin. Penghapus dengan desain warna merah dan biru dengan merek yang sangat terkenal saat itu.

Dulu saya mengira bagian yang berwarna biru adalah untuk bolpoin dan yang merah untuk pensil. Ternyata bukan. Bagian yang biru adalah untuk tinta yang tidak bisa dihisap kertas. Pantas saja seringkali buku menjadi sobek ketika saya menghapus tulisan dengan menggunakan bagian yang berwarna biru.

Tipp ex, Sumber gambar: wikipedia
Tipp ex, Sumber gambar: wikipedia
Penghapus bolpoin lama-lama ditinggalkan apalagi sejak ada tipp-ex. Dengan -ex pekerjaan menghapus jadi lebih mudah, tapi pemakaian yang berlebihan membuat buku menjadi kotor.

Pemakaian -ex juga sering disalahgunakan untuk mencoret-coret bangku, atau bahkan anak-anak SD menggunakannya untuk mewarnai kuku. Duh..., akhirnya ada larangan membawa -ex ke sekolah.

Pemakaian penghapus mulai naik daun lagi ketika.ujian dengan menggunakan komputer. Saat itu pensil 2B, setip, penggaris adalah perangkat wajib siswa yang mengikuti ujian yang jawabannya menggunakan kertas Lembar Jawaban Komputer (LJK).

Lembar jawab komputer: Sumber gambar: Quipper
Lembar jawab komputer: Sumber gambar: Quipper
Ujian yang sangat menegangkan. Kertas tidak boleh terlipat, kusut atau sobek karena nanti tidak terbaca oleh komputer, demikian selalu wanti-wanti para pengawas saat itu.

Sekarang ujian menggunakan LJK sudah mulai ditinggalkan. Semua serba online. Penghapus, benda yang ditemukan oleh insinyur dari Inggris bernama, Edward Naime, pada 1770 inipun pelan-pelan kembali ditinggalkan, apalagi penghapus bolpoin.

Zaman terus berubah. Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak pula perubahan yang yang akan menyertainya. Ya, semua akan terus berubah dan berubah kecuali perubahan itu sendiri.

***

Referensi : kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun