Di masa pelaksanaan PPKM ini, di atas jam 20.00 jalan ke kampung kami di portal. Â Saat itu Pak RT selalu stand by di depan gawainya barangkali sewaktu-waktu ada warga yang perlu lewat sehingga portal harus dibuka.Â
Pernah kejadian saat  malam hari salah satu warga harus dibawa ke RS karena mau melahirkan. Setelah melapor ke RT,  portal dibuka dan ibu yang mau melahirkan segera dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah ibu dan bayi sehat dan selamat.  Untung Pak RT sigap melayani setiap pengaduan warganya.
Ada kejutan lain di dua minggu terakhir ini. Â Tiap akhir minggu kami mendapat kiriman sayur-mayur.
 Â
"Ibu-ibu, Â di rumah ada sayuran segar, Â bisa diambil, " kata Pak RT di grup whatsapp pagi itu.
Lho, Â Pak RT panen di mana? Â pikir kami.
Karena banyak warga yang sungkan untuk mengambil (termasuk saya), akhirnya  kami tidak mengambil.  Apa jadinya?  Sore harinya sayuran diantar ke rumah-rumah.  Wah,  tambah malu rasanya.
"Untuk menambah imun.., " kata beliau.
Kami merasa tidak enak juga. Â Dananya dari mana untuk membeli sayur sebanyak itu? Â Dalam keseharian Pak RT saya orang yang biasa-biasa saja.Â
Melihat kepedulian pak RT pada warga, membuat kami merasa malu jika tidak peduli pada tetangga sendiri.
Sedikit banyak kami yang mulanya acuh tak acuh pada tetangga karena sibuk sendiri-sendiri akhirnya mulai menengok ke tetangga kanan kiri barangkali ada yang memerlukan bantuan.Â