Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bagaimana Cara Mengajak Siswa Mencintai Toga?

21 Juni 2021   13:42 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:48 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laporan siswa tentang ciri dan manfaat tanaman, dokumentasi pribadi

Toga yang saya maksud di sini adalah tanaman obat keluarga. Sesuai dengan namanya tanaman obat adalah tanaman yang bagian bagiannya bisa dimanfaatkan untuk obat.  Bisa daunnya,  bunganya,  biji,  buah atau rimpangnya.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan tanaman obat atau medicinal plants sebagai tanaman yang digunakan dengan tujuan pengobatan dan merupakan bahan asli dalam pembuatan obat herbal (WHO, 1998)

Indonesia begitu kaya akan tanaman obat.  Dari 40.000 jenis tanaman obat yang 30.000 jenis  ada di Indonesia. Sungguh sayang jika orang Indonesia sendiri kurang memiliki pemahaman tentang tanaman obat. Masyarakat kita banyak yang mempunyai kebiasaan jika sakit menggunakan obat herbal dahulu,  baru jika penyakit agak membandel segera dibawa ke dokter.

Dalam usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan siswa pada tanaman obat ,  maka  toga dimasukkan sebagai salah satu pokja di sekolah saya. 

 Sebagai sekolah adiwiyata,  di sekolah  ada banyak (pokja). Tiap pokja terdiri atas 40-50 siswa, dan dikoordinir 3 orang guru.  Ada pokja sampah,  daur ulang,  toga,  tanaman hias,  sanitasi,  masjid dan banyak lagi. 

Tiap pokja bertanggung jawab sesuai daerah kerja masing masing. 

Misal pokja masjid tugasnya menjaga lingkungan masjid agar tetap bersih dan rapi.  Pokja sanitasi bertugas menjaga lingkungan sekitar kamar mandi termasuk mengawasi ketersediaan teklek untuk ke kamar mandi,  juga sabun,  dan gayung.

Pada prinsipnya semua pokja bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih,  asri dan menyenangkan untuk pembelajaran. 

Saya tergabung dalam pokja toga.  Pokja ini mendapat tanggung jawab merawat taman toga yang ada di samping ruang guru.  Taman toga sekolah bentuknya memanjang dan semua tanaman diletakkan dalam pot.  Secara bergiliran tiap hari 5 anak mengecek kondisi tanaman , apakah perlu air ataukah perlu disiangi karena adanya tanaman liar.  Sebelum pandemi biasanya kegiatan ini dilakukan saat menjelang pulang.  Kira-kira 10 menit. 

Dengan pokja toga diharapkan pengetahuan siswa tentang toga akan terus bertambah dan pada akhirnya menimbulkan kecintaan mereka pada tanaman toga. 

Lalu bagaimana strategi pokja toga dalam meningkatkan kecintaan siswa pada toga? 

1. Mengajak siswa menata dan mengelompokkan tanaman berdasarkan ciri-cirinya.  Contoh tanaman jahe , lengkuas,  kunyit, lidah buaya ditata menurut kelompoknya sendiri,  tidak dicampur. Tujuannya supaya siswa lebih cepat hafal jenis jenis tanaman.

2. Merawat tanaman secara rutin. Untuk ini diberlakukan piket setiap hari.  Sehari lima anak,  jadi rata rata tiap anak piket dua minggu sekali.

3. Mencatat manfaat tanaman.  Ini dilakukan secara kelompok.  Boleh mencari sumber dari mana saja.  Disamping memahami jenis siswa juga perlu tahu manfaat tanaman.  Hasil pencatatan ini nanti dipakai dasar untuk membuat katalog tanaman toga sekolah.

Laporan siswa tentang ciri dan manfaat tanaman, dokumentasi pribadi
Laporan siswa tentang ciri dan manfaat tanaman, dokumentasi pribadi

4. Membuat produk makanan/ minuman berbahan dasar toga. 

Karena tanaman yang paling banyak di taman toga sekolah adalah jahe,  siswa kami ajak membuat produk minuman dan permen dari jahe.  Produk unggulan yang pernah kami buat yaitu permen jahe,   sirup jahe dan minuman serai, jahe campur kayumanis. 

Biasanya produk-produk tersebut dipamerkan ketika ada acara-acara penting di sekolah.


Demo membuat minuman di depan tamu, dokumentasi pribadi
Demo membuat minuman di depan tamu, dokumentasi pribadi
Oh ya,  sebelum pandemi minuman serai, jahe dan kayumanis selalu jadi suguhan yang istimewa jika ada tamu di sekolah. 

Membuat produk makanan/minuman di dapur bersama siswa adalah kegiatan yang sangat menyenangkan.  Suatu saat ketika ada acara bersih-bersih taman toga di akhir jam pelajaran, beberapa siswa saya ajak praktek membuat  minuman jahe, serai dan kayumanis, sementara temannya yang lain bekerja di taman.

Siswa bekerja dengan gembira.  Ada yang mengupas jahe,  memotong serai , mengiris-iris gula merah, juga menjerang air.  Ketika semua bahan dimasukkan dalam air mendidih,  paduan jahe, sere, gula merah dan kayumanis menciptakan bau yang begitu harum. 


Bersama siswa membuat minuman jahe,serai dan kayumanis, dokumentasi pribadi
Bersama siswa membuat minuman jahe,serai dan kayumanis, dokumentasi pribadi
Anak-anak senyum-senyum.  Ah, jamunya hampir jadi,  bisik mereka. 

Dan sore hari ketika acara bersih-bersih selesai, saya dan beberapa siswa membawa nampan berisi gelas gelas kosong dan satu cerek minuman jahe, serai dan kayumanis hangat.

Ah,  rasa lelah berubah jadi ceria ketika tiap anak mendapat segelas minuman  yang begitu manis,  sedap dan hangat.  Sehangat kebersamaan kami sore itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun