Lalu bagaimana strategi pokja toga dalam meningkatkan kecintaan siswa pada toga?Â
1. Mengajak siswa menata dan mengelompokkan tanaman berdasarkan ciri-cirinya. Â Contoh tanaman jahe , lengkuas, Â kunyit, lidah buaya ditata menurut kelompoknya sendiri, Â tidak dicampur. Tujuannya supaya siswa lebih cepat hafal jenis jenis tanaman.
2. Merawat tanaman secara rutin. Untuk ini diberlakukan piket setiap hari. Â Sehari lima anak, Â jadi rata rata tiap anak piket dua minggu sekali.
3. Mencatat manfaat tanaman. Â Ini dilakukan secara kelompok. Â Boleh mencari sumber dari mana saja. Â Disamping memahami jenis siswa juga perlu tahu manfaat tanaman. Â Hasil pencatatan ini nanti dipakai dasar untuk membuat katalog tanaman toga sekolah.
4. Membuat produk makanan/ minuman berbahan dasar toga.Â
Karena tanaman yang paling banyak di taman toga sekolah adalah jahe, Â siswa kami ajak membuat produk minuman dan permen dari jahe. Â Produk unggulan yang pernah kami buat yaitu permen jahe, Â sirup jahe dan minuman serai, jahe campur kayumanis.Â
Biasanya produk-produk tersebut dipamerkan ketika ada acara-acara penting di sekolah.
Oh ya, Â sebelum pandemi minuman serai, jahe dan kayumanis selalu jadi suguhan yang istimewa jika ada tamu di sekolah.Â
Membuat produk makanan/minuman di dapur bersama siswa adalah kegiatan yang sangat menyenangkan.  Suatu saat ketika ada acara bersih-bersih taman toga di akhir jam pelajaran, beberapa siswa saya ajak praktek membuat  minuman jahe, serai dan kayumanis, sementara temannya yang lain bekerja di taman.
Siswa bekerja dengan gembira. Â Ada yang mengupas jahe, Â memotong serai , mengiris-iris gula merah, juga menjerang air. Â Ketika semua bahan dimasukkan dalam air mendidih, Â paduan jahe, sere, gula merah dan kayumanis menciptakan bau yang begitu harum.Â