Tokoh utama dalam komik ini adalah  seorang wartawan Belgia muda yang sekaligus petualang bernama Tintin. Tintin selalu ditemani oleh seekor anjing jenis fox terrier yang bernama Milo (dalam bahasa Prancis, namanya adalah Milou). Dalam perjalanannya dimunculkan beberapa pemeran  tambahan seperti Kapten Haddock, yang terkenal dengan sumpah serapahnya, tetapi dia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kepelautan dan kesetiakawanan. Kemudian ada juga Profesor Lakmus yang sangat cerdas, tetapi memiliki masalah dengan pendengarannya. Dan tak lupa karakter Dupont dan Dupond , detektif kembar yang konyol dan sangat tidak kompeten.
Secara keseluruhan  ada 23 Komik Tintin dan satu yang masih berupa sketsa (Tintin dan Alph-Art).
Komik Tintin sangat istimewa bagi saya,  bahkan sampai saat ini saya dan anak-anak  masih mengoleksinya.  Saking sukanya saya sering mengikuti webinar tentang Tintin yang diadakan oleh Komunitas Tintin Indonesia.
Sebenarnya masih banyak buku-buku yang saya sukai semenjak anak-anak, dan semuanya adalah buku fiksi. Tentu saja, bagi anak usia SD / SMP buku non fiksi rasanya masih kurang menarik. Selain Bobo, Â buku-buku tersebut biasanya saya pinjam dari perpustakaan sekolah , perpustakaan umum, atau saling tukar dengan teman.Â
Apa manfaat membaca buku fiksi di kalangan anak-anak? Dilansir dari Literasi Nusantara.com, manfaat membaca buku fiksi bagi anak adalah:
- Meningkatkan empati
- Meredakan stress
- Tidur lebih nyenyak
- Meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain
- Mengingat lebih banyak
- Berpikiran terbuka
- Kosa kata yang melimpah
- Kreatif
- Lebih bahagia
Begitu banyak manfaat membaca cerita fiksi pada anak-anak. Jadi mari kita biasakan anak-anak supaya  rajin membaca buku sejak dini. Karena buku adalah jendela dunia dimana kita bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cukup membaca  halaman-halamannya.
Â
Sumber bacaan :Â
Wikipedia
Literasi Nusantara.com
Â