Karena jaran- jarang melihat kodok kamipun mengikuti usulan Aril. Â Alhasil kami tidak langsung pulang tapi ke museum mencari kodok.
Tiba-tiba azan duhur berkumandang." Wah... Sudah bedug... Ayo pulang.. Â " ajak yang lain. Â Tanpa banyak kata kamipun pulang. Â Baru terasa bahwa kami bermain terlalu lama. Â Sampai di rumah kami takut takut menuju pintu pagar. Sungguh, Â kami tak pernah bermain berjam jam seperti ini. Â Ibuk pasti marah, Â pikir kami.
Di depan pintu pagar ibuk berdiri memandang kami. Â Mata ibuk agak merah, Â tapi tidak marah pada kami. Â Sambil membuka pintu pagar ibuk berkata pelan. Â "Kenapa pulang? Â Ibuk pikir kalian lupa jalan pulang, "
Ibuk memandang kami dingin tanpa senyum., dan itu cukup menghunjam dalam hati kami. Â Tiba-tiba Masku menangis karena takut dan merasa bersalah, Â otomatis aku dan adikku juga. Â Kami menangis seperti koor. Â Ibuk menuntun kami ke kamar mandi dan menyuruh kami membersihkan badan, Â ganti baju, lalu tidur. Â Sampai tidurpun ibuk tidak berkata apa-apa. Â Kami menangis terisak-isak sampai tertidur. Â
Sore hari ketika kami bangun ayah bercerita bahwa tadi siang ibuk mencari kami ke stadion. Â Ibuk mencari kami dan tanya ke sana-sini dengan paniknya. Â Tentu saja tidak ketemu, Â saat itu kami bermain di museum bukan?
Betapa kasihannya kami pada ibuk. Â Padahal jalan kaki dari rumah ke stadion di siang hari cukup melelahkan. Â Saat puasa pula.Â
Azan Maghrib kurang beberapa menit lagi. Ini adalah puasa hari terakhir.
Bau harum kue lebaran menguar dari dapur. Â Sejak kemarin ibuk sibuk membuat kue lebaran . Kami mengintip ibuk yang asyik menata kue dalam toples tanpa berani menyapa.
Begitu azan berbunyi kami langsung menyerbu meja makan. Â Ibuk mendekati kami dengan membawa sepiring kue semprit dengan choco chips yang masih harum karena baru keluar dari oven.
"Makanlah, " ibuk tersenyum manis. Â Oh, leganya hati kami melihat senyuman ibuk. . Â Kami makan kue bersama dalam suasana yang demikian hangat. Â Sungguh, Â kami benar benar lega karena amarah ibuk sudah mereda. Â Kue yang kami makan terasa begitu nikmat.Â
Sejak saat itu menurut kami kue semprit dengan choco chips adalah kue lebaran terlezat yang pernah ada.