Sedangkan metoda ilmiah meliputi merumuskan masalah, observasi, hipotesis, eksperimen dan penarikan kesimpulan.
Jalannya Pembelajaran
Sebelum pembelajaran guru menayangkan video ketimpangan kondisi beberapa daerah di Indonesia.Â
Di satu daerah air begitu sulit didapatkan, sementara di daerah lain airnya melimpah sampai banyak yang terbuang sia-sia dalam penggunaannya.
Siswa lalu diajak mengamati kran wastafel sekolah yang disimulasikan bocor, dan bocoran airnya ditampung dalam gelas plastik (sudah disiapkan sebelumnya).
Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk:
- Menghitung volume kebocoran air di 10 menit pertama, kedua, ketiga, dan keempat
- Menuliskan hasil penelitiannya dalam tabel dan grafik yang sudah disediakan dalam lembar kerja
- Memprediksi berapa volume air yang terbuang selama 1 jam, 8 jam, dan satu hari
- Melakukan perhitungan, jika kebocoran dibiarkan berhari-hari berapa banyak kerugian yang akan timbul (dihitung dalam rupiah)
- Menjelaskan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk melakukan penghematan air
- Presentasi dan diskusi
Semua tahapan itu dituangkan dalam lembar kegiatan siswa. Di sinilah lembar kegiatan siswa yang mudah dipahami sangat menentukan kelancaran jalannya pembelajaran.
Dari hasil pantauan ternyata cara pengamatan yang dilakukan siswa bisa berbeda cara. Ada yang dengan sabar menunggu 10 menit, baru dihitung volume kebocoran airnya. Lalu, ada yang cukup 5 menit mereka langsung mengambil kesimpulan bahwa debit kebocoran adalah konstan, lalu tinggal memasukkan tabel dan membuat grafik.Â
Tak apa-apa, jalan pikiran orang bisa berbeda-beda. Justru perbedaan ini bisa menjadi bahan diskusi yang menarik saat presentasi.
Setelah melakukan pengamatan perkelompok, siswa menyiapkan laporan dan presentasi. Untuk menentukan rupiah akibat kerugian yang timbul, siswa diminta browsing guna mencari informasi harga air PDAM.Â