Terdapat 6 negara (Brazil, Russia, Kanada, Indonesia, China dan Kolombia) yang memiliki 50% persediaan air minum dunia. Sementara sepertiga populasi dunia hidup di kawasan negara dengan tingkat persediaan air minum yang minim.
Kesulitan mendapatkan air bersih membuat manusia harus mengonsumsi air kotor untuk bertahan hidup. Hal ini terjadi di benua Afrika seperti negara Kenya dan Ethiopia.
Menurut WHO air kotor dan sanitasi yang buruk meningkatkan risiko penyakit kolera, diare, disentri, hepatitis A, tifus, dan infeksi.Â
Dan menurut data, pada tahun 2017 sekitar 829.000 orang meninggal karena diare akibat mengonsumsi air kotor.
Jika kita tidak pandai menghemat air, maka suatu saat persediaan air semakin sedikit, bahkan habis, dan mengakibatkan kekeringan.Â
Hal tersebut bisa berdampak pada kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi, mulai dari yang habitatnya di air hingga makhluk lain yang bergantung pada ketersediaan air.
Kebocoran Air Dikaitkan dengan Pembelajaran Matematika
Masalah kebocoran air ini bisa diintegrasikan dalam pembelajaran matematika pada materi "Persamaan Garis Lurus".Â
Dalam pembelajaran ini, siswa saya ajak belajar melakukan riset sederhana.
Mengapa belajar melakukan riset?Â
Sebagai tempat cikal bakal lahirnya ilmuwan-ilmuwan muda sekolah, mereka harus mampu menciptakan atmosfer dan ekosistem riset sehingga bisa mewadahi rasa ingin tahu siswa dan mengajak mereka untuk berfikir logis dan bijaksana dalam menghadapi masalah sehari-hari.
Menurut Darling and Hammond (2012), mini riset merupakan serangkaian kegiatan yang mengarahkan siswa untuk melakukan penyelidikan atau penelitian dengan menggunakan langkah-langkah yang berpedoman pada metoda ilmiah.