Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kelancaran Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Tangan Satgas Covid!

21 April 2021   12:21 Diperbarui: 22 April 2021   12:28 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan kebiasaan baru sebelum masuk kelas, sumber: dokpri

Pembelajaran daring sudah dilaksanakan selama satu tahun lebih. Meski di satu sisi kita sudah mulai bisa beradaptasi, namun di sisi lain jika pembelajaran terus dilaksanakan secara daring penuh dikhawatirkan akan timbul banyak dampak negatif.

Dampak tersebut antara lain capaian pembelajaran yang rendah, meningkatnya angka putus sekolah, minimnya interaksi antara siswa dan guru, meningkatnya stress dan kekerasan yang dialami anak di rumah tangga.

Berdasarkan hal itu sekolah-sekolah di Malang mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas sejak Senin tanggal 19 April 2021.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini banyak hal yang harus diperhatikan , di antaranya siswa yang masuk adalah 50%, jaga jarak minimal 1,5 meter dan selalu melaksanakan protokol kesehatan.

Intinya kita tidak bisa melakukan pembelajaran seperti kebiasaan di era sebelum pandemi. Banyak kebiasaan baru harus dilaksanakan.

Penerapan kebiasaan baru sebelum masuk kelas, sumber: dokpri
Penerapan kebiasaan baru sebelum masuk kelas, sumber: dokpri
Berdasarkan pengalaman uji coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di sekolah saya hal-hal yang harus disiapkan sebelum pelaksanaannya adalah:

1. Menyiapkan sarana untuk pelaksanaan prokes. Misal thermogun wastafel, sabun, tisu, hand sanitizer dan masker.

2. Memperkuat kerja satgas covid. Mendatangkan 50% siswa ke sekolah sungguh memerlukan kehati-hatian. Karena namanya anak mereka kadang abai dalam pelaksanaan prokes. Maklumlah.

Setahun sudah mereka 'dirumahkan', sehingga saat bisa bertemu dengan teman sungguh sangat menyenangkan. Di sini peran satgas covid untuk selalu berkeliling dan mengingatkan anak anak sangat diperlukan.

3. Menjelaskan dan selalu mengingatkan Standar Operasional Pelaksanaan PTMT pada anak-anak dan orang tua. SOP sangat penting supaya anak anak faham tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Meski dua hari sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka SOP dishare di grup siswa dan orang tua untuk dipelajari, setiap hari pihak sekolah mengingatkan siswa lewat grup whatsapp supaya jangan sampai lupa membawa masker dan faceshield saat ke sekolah.

SOP diletakkan di tempat-tempat yang strategis, Sumber: dokpri
SOP diletakkan di tempat-tempat yang strategis, Sumber: dokpri

Lalu bagaimana alur mulai siswa mulai datang hingga kembali pulang saat PTMT?

  • Setiap masuk sekolah siswa maupun guru diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun. Jika suhu tubuh normal, bisa masuk sekolah, jika di atas normal tidak diperkenankan. Namun sejauh ini tidak ada siswa atau guru yag tidak diperkenankan masuk, karena jika merasa kondisi badan kurang fit lebih baik tidak datang ke sekolah.

Memeriksa suhu dan cuci tangan sebelum masuk sekolah, Sumber: dokpri
Memeriksa suhu dan cuci tangan sebelum masuk sekolah, Sumber: dokpri
  • Cek pemakaian masker dan faceshileds dengan benar.
  • Meminta siswa untuk mencuci tangan dan langsung masuk kelas. Di depan kelas dijaga oleh Bapak /ibu guru untuk mencegah siswa berkeliling atau keluar masuk.
  • Saat pembelajaran berlangsung siswa tidak diperkenankan pinjam-meminjam alat tulis ataupun berpindah-pindah tempat. Waktu maksimum berada di kelas adalah 4 jam. Di sekolah saya pembelajaran dimulai pukul 08.00 sampai 11.30. Ada jeda istirahat 15 menit, dengan catatan saat istirahat tidak boleh keluar .
    Pembelajaran dalam kelas tetap jaga jarak, Sumber:dokpri
    Pembelajaran dalam kelas tetap jaga jarak, Sumber:dokpri
  • Jika bukan bulan puasa anak anak wajib membawa bekal sendiri karena kantin tidak boleh buka
  • Saat pulang tidak boleh langsung keluar. Dilakukan cek suhu dahulu lalu keluar dari kelas bergantian perkelas dipandu dari ruang guru dengan tetap harus jaga jarak. Bagi siswa yang menunggu jemputan harus menunggu di dalam kelas sampai jemputan datang.
  • Dalam PTMT ini untuk sementara pelajaran olah raga, ekstra kurikuler dan upacara belum dilaksanakan. Juga ibadah dilaksanakan di rumah.

Peran satgas Covid benar-benar diperlukan mulai siswa datang, istirahat, hingga pulang. Siswa mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda. Ada yang sadar prokes, tapi banyak pula yang tidak.

Untuk itu satgas Covid tak henti-hentinya mengingatkan yang tidak taat atau abai terhadap prokes.

Lalu bagaimana siswa yang tidak bisa mengikuti PTMT atau belajar di rumah karena tida diizinkan? Pada mereka tetap diberikan materi dan tugas secara daring lewat LMS sekolah.

Demikian sedikit catatan tentang uji coba PTMT yang dilaksanakan di sekolah saya. Disiplin pelaksanaan prokes adalah kunci dari kelancaran pelaksanaan PTMT.

Semoga pandemi segera berlalu dan kita bisa melaksanakan pembelajaran dan kegiatan sekolah seperti sediakala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun