Berinteraksi dengan siswa adalah sesuatu yang sangat mengasyikkan .  Siswa adalah sumber inspirasi dan semangat yang tiada habisnya.  Sebelum pandemi dongeng,  sulap,  tebak-tebakan sering saya pakai sebelum membuka pelajaran. Tidak semua anak suka matematika.  Bahkan  kata matematika saja bagi beberapa siswa bisa menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan. Karena itu mereka memerlukan 'sesuatu, yang menarik sebelum masuk pembelajaran.
Suatu saat saya mengadakan sulap di kelas tujuh. Nama sulapnya adalah menebak bulan kelahiran.  Sebenarnya bukan hal yang baru, tapi dengan mengubah-ubah formulanya ternyata sulap ini cukup menyenangkan. Melalui sulap ini sebenarnya saya ingin menguji  kecepatan siswa dalam mengoperasikan bilangan terutama bilangan bulat.
 Alurnya seperti ini:  (barangkali sahabat kompasiana ingin mempraktekkan)
1. Simpan angka yang menunjukkan bulan kelahiranmu dalam pikiranmu.  Misal Juli berarti angka 7, Januari  angka 1, Desember angka12 dst.Â
2. Kalikan angka tersebut dengan 5
3. Tambahkan dengan 12
4. Kurangi dengan 4
5. Kurangi lagi dengan 8
6. Kurangi lagi dengan angka awal
7. Berapakah angka yang kau dapatkan?
Saya berpesan pada siswa bahwa mereka tidak boleh salah hitung. Â Jika salah hitung, maka pasti salah tebak.Â
Berikutnya saya bertanya pada siswa satu- persatu tentang  hasil hitungannya.  Ketika siswa menjawab 28 ia pasti lahir bulan Juli.  Menjawab 8 lahir bulan Pebruari.. 48 lahir bulan Desember.  Darimana? Ya,  bilangan yang kita peroleh pasti merupakan kelipatan 4. Jadi tinggal membagi hasilnya dengan 4, itulah bulan kelahirannya.Â
Mengapa kelipatan 4? Jika bulan kelahiran dimisalkan x,maka alur di atas bisa diterjemahkan dalam bentuk matematika 5x + 12-4-8-x =4x (kelipatan 4).
 Siswa sangat antusias dalam permainan ini.  Bagi siswa yang punya ketertarikan di mapel matematika mereka akan langsung tanggap,  dan dengan wajah berbinar mengatakan, " Saya tahu Bu, caranya! " Senang sekali kalau ada siswa yang langsung tahu rahasia sulap saya.  Biasanya mereka akan saya minta membuat formula sulap menurut rekaan mereka sendiri.
Siswa yang tidak begitu tertarik pada matematika biasanya  tetap interest . Mereka akan terkagum-kagum dan memunculkan beberapa komentar.  Yang paling saya ingat,  ada siswa yang berkomentar pada temannya.. "Wih...  Bu Guru seperti dukun ya... "
Ha... ha..ha..  Tak apa,  yang penting pembelajaran matematika tetap  berisi dan menyenangkan.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H