Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saat Pagelaran Tari Tiba

2 Februari 2021   14:10 Diperbarui: 2 Februari 2021   14:44 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dictio.id

Deniar tersenyum.  "Bilang saja minta diantar, " katanya

Sisil tertawa. Di antara teman-temannya Sisil memang paling penakut.  Tidak pernah ke kamar kecil sendiri bahkan ke bagian bagian lain dari gedung sanggarpun ia selalu minta diantar.  Ada penunggunya katanya.  Anak-anak selalu tertawa mendengar cerita Sisil.  Apa lagi cerita anak kecil yang sering berkeliaran dalam gedung.  Anak itu dulunya adalah penari,  namun entah mengapa ia meninggal selesai latihan. Dan meninggalnya di toilet pula. 

"Kamu terlalu mendengar cerita-cerita seram tentang gedung ini Sil, " kata Deniar suatu hari.

"Cerita-cerita itu memang ada, kamu saja yang tidak percaya," sergahnya. Kalau sudah seperti itu biasanya mereka segera mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lain.  Bicara masalah hantu sering menimbulkan perasaan tidak enak di hati.

 "Ayo, " ajak Deniar pada Sisil sambil bergegas menuju toilet. Sisil mengikuti dari belakang. Di depan ruang toilet Sisil segera menuju toilet satu. Pintu toilet dua masih tertutup. "Tunggu ya Deniar, " kata Sisil.

Deniar mengangguk. Tak berapa lama gemericik air dari toilet dua berhenti.  Dari dalam toilet muncul anak seusia Deniar . Ia langsung tersenyum ke arah Deniar.  Wajahnya yang cantik tampak lucu dengan rambutnya yang berekor kuda dan berpita merah.

"Halo,  kamu Deniar kan?  Aku Sofia, " kata anak itu sambil menyodorkan tangannya.  Deniar langsung suka dengan keramahan anak ini.

"Kamu kelas tari apa? " tanya Deniar. Seingatnya di kelas tari Bali tidak ada yang bernama Sofia.

Sofia tersenyum.  "Tari Jawa, "

Deniar melihat selendang yang diikatkan di pinggang Sofia.  Sebenarnya tanpa bertanya melihat motif selendang itu dia langsung tahu bahwa Sofia dari kelas tari Jawa. 

"Tarianmu bagus sekali, " puji Sofia dengan mata berbinar.  Deniar tersenyum senang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun