Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Rakyat Timun Emas, Emansipasi Wanita dan "Kelicikan" yang Bisa Dimaafkan

10 Januari 2021   19:12 Diperbarui: 10 Januari 2021   19:19 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timun Emas tumbuh menjadi gadis cantik, Sumber: www.popmama.com

"Gampang sekali..,  kau akan kuberi anak.  Tapi ingat,  sepuluh tahun lagi,  anak itu akan kuminta,  karena sebenarnya ia adalah jatah makanku.., " kata Buto Ijo kemudian.

Tanpa pikir panjang Mbok Srini menyetujui persyaratan itu.  Buto ijo segera memberikan sebuah bungkusan yang hanya boleh dibuka ketika mbok Srini sudah sampai di rumah.  Alangkah kecewanya Mbok Srini ketika sesampai di rumah isi bungkusan itu ternyata hanyalah sebuah mentimun.  "Ah,  pasti Buto Ijo salah mengerti.., " pikir Mbok Srini.  Namun timun itu mempunyai warna keemasan yang demikian indah.  Oleh Mbok Srini lalu timun ini diletakkan di dekat tempat tidurnya.

Betapa terkejutnya Mbok Srini ketika keesokan harinya terdengar tangisan bayi.  Ya,  ternyata dari timun yang diberi Buto Ijo muncul bayi perempuan cantik.  Karena ia keluar dari sebuah timun,  ia dinamakan Timun Emas.

Timun Emas tumbuh menjadi gadis cantik, Sumber: www.popmama.com
Timun Emas tumbuh menjadi gadis cantik, Sumber: www.popmama.com
Singkat cerita Timun Emas semakin lama semakin besar.  Ia tumbuh menjadi gadis yang cantik,  lembut hati,  berani dan rajin.  Saat menginjak tahun ke sepuluh tiba-tiba Mbok Srini ingat pada janjinya pada Buto Ijo.  Ia begitu sedih.  Apa lagi ketika pagi itu tatkala Timun Emas bekerja di ladang tiba-tiba Buto Ijo datang menagih janji.  Mbok Srini benar-benar bingung.  Ia sayang sekali pada Timun Emas,  tapi tak bisa dipungkiri ia punya janji pada Buto Ijo.  Dengan kepandaiannya Mbok Srini menunda janjinya tiga hari lagi. 

Hari-hari menjelang kedatangan Buto Ijo kembali sungguh berat bagi mbok Srini karena ia harus menceritakan pada Timun Emas tentang asal usulnya.  Untunglah Timun Emas bisa mengerti dan rasa sayangnya pada Mbok Srini tidak berkurang sedikitpun. 

Di hari yang ditunggu , pagi-pagi benar tiba-tiba terdengar bunyi berdebam dan tanah bergetar.

"Buto Ijo datang! " kata Mbok Srini panik.  Ia segera membuka pintu belakang dan menyuruh Timun Emas melarikan diri.  Tapi sebelumnya Mbok Srini memberikan tiga bungkusan pada Timun Emas.  Bungkusan itu berisi biji timun,  garam dan terasi. 

"Buang satu bungkusan jika Buto Ijo dudah dekat, " pesan Mbok Srini pada anaknya.

Timun Emas mengangguk lalu lari meninggalkan rumah.  Demi melihat Timun Emas dari kejauhan Buto Ijo marah.  Ia merasa ditipu.  Dikejarnya Timun Emas yang berlari sekencang-kencangnya.  Ketika Buto Ijo makin dekat Timun Emas membuang bungkusan berisi garam.  Tiba-tiba terciptalah lautan di depan Buto Ijo.  Dengan sigap Buto Ijo berenang menyeberangi lautan dan mengejar Timun Emas kembali.

 Timun Emas mempercepat larinya.  Ketika Buto Ijo semakin dekat ,Timun Emas membuang bungkusan ketiga yang berisi biji timun. Seketika tercipta ladang mentimun yang begitu luas.  Buto Ijo yang kelaparan karena habis berenang memakan seluruh timun itu dengan lahapnya dan mengejar Timun Emas kembali.

 Timun Emas begitu ketakutan,  dilemparkannya bungkusan yang terakhir yang berisi terasi.  Seketika tercipta lautan lumpur di depan Buto Ijo.  Buto Ijo yang memaksa untuk mengejar akhirnya tercebur dan terhisap oleh lautan lumpur tersebut. Betapa leganya Timun Emas.  Akhirnya ia bisa berkumpul kembali dengan ibunya dan hidup bahagia selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun