Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ayo Kunjungi Lokasi Wisata Instagramable di Kota Malang

31 Desember 2020   12:08 Diperbarui: 31 Desember 2020   12:25 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Bundera atau Alun-alun Tugu, Sumber: TravelingYuk

Siapa yang tidak kenal instagram? Media sosial berbasis foto dan video  yang ada sejak tahun 2010 ini langsung diunduh oleh 10.000 orang beberapa jam sesudah diluncurkan. Dan sesudah 24 jam media sosial ini diunduh oleh 25.000 orang.

Hingga di tahun 2020 pengguna instagram di Indonesia adalah sekitar 69,2 juta orang. Melihat animo masyarakat yang demikian tinggi terhadap instagram maka tidak heran jika tempat-tempat yang banyak dikunjungi saat ini adalah tempat yang instagramable. 

Tempat yang instagramable adalah tempat yang di dalamnya terdapat spot-spot cantik dan unik untuk berfoto ria sehingga hasilnya layak dimasukkan dalam media sosial.

Jika anda kebetulan berjalan -jalan ke kota Malang ada beberapa tempat yang instagramable yang saya sarankan. Tempat- tempat yang sangat mudah dijangkau karena letaknya di pusat kota. Bahkan tempat ini dalam sehari-hari selalu saya lewati dari rumah menuju sekolah. Beberapa tempat yang instagramable di antaranya adalah:

1. Alun-alun Jalan Merdeka

Berfoto di Alun-alun Jalan Merdeka, dokpri
Berfoto di Alun-alun Jalan Merdeka, dokpri
Alun-alun ini dibangun tahun 1882 saat Malang masih berstatus kabupaten.  Tata letak bangunan di sekitar alun -alun banyak yang menabrak pakem Jawa. Karenanya alun-alun ciptaan pemerintah kolonial ini tak punya makna sebagai otoritas di mata rakyat seperti halnya  alun-alun di halaman keraton atau kantor kabupaten.  Akhirnya  alun-alun ini banyak dipakai sebagai tempat bagi rakyat biasa untuk berjualan atau  mencari hiburan. 

Dalam perkembangannya alun- alun Jalan Merdeka ini banyak dipakai untuk melakukan berbagai kegiatan,  misal jalan-jalan,  berjualan bahkan beribadah di hari raya atau sholat malam di bulan Ramadhan.

Sejak direvitaliasi oleh pemkot Malang tahun 2014 alun-alun ini mempunyai lebih banyak pepohonan. Di samping itu  disediakan juga arena bermain, photobooth, air mancur, tempat duduk dan arena skate park sehingga tampilannya sekarang lebih instagramable

2. Alun-alun Bunder atau Alun-alun Tugu Malang

Sejak Malang beralih status menjadi gementee tahun 1914 mulai digagas untuk membangun sebuah kota yang lebih modern.  Alun-alun Jalan Merdeka dirasa terlalu njawani untuk sebuah pusat pemerintahan kota . Akhirnya dibangun pusat pemerintahan kota di Alun-alun Bunder ini.  

 Pertama kali Alun-alun Bunder dibangun pada tahun 1920  oleh Thomas Karsten dengan nama JP Coen Plein sebagai penghormatan pada gubernur jenderal Belanda Jaan Pieterzoen Coen yang telah mendirikan Batavia. 

Di awal pembangunannya tidak ada ornamen tugu di tengahnya. Pembangunan tugu dilaksanakan sejak tahun 1946 yaitu pada peringatan HUT Kemerdekaan RI yang pertama. Alun- alun ini dibangun kembali  pada tahun 1952 setelah mengalami kerusakan akibat agresi militer Belanda pertama tahun 1947.

Sesuai namanya alun-alun ini berbentuk bulat dengan tugu berbentuk bambu runcing di tengahnya. Posisi tugu berada di tengah kolam teratai dan dikelilingi taman bunga yang berwarna-warni.

Di beberapa tempat terdapat kursi untuk beristirahat. Pepohonan besar membuat suasana terasa sejuk, apalagi ketika air mancur dihidupkan saat sore menjelang malam hari.

Berfoto di Alun-alun Tugu, dokpri
Berfoto di Alun-alun Tugu, dokpri
Di sekeliling Alun-alun Bunder terdapat beberapa bangunan dengan arsitektur kuno yaitu balai kota,  gedung DPRD,  hotel Splendid ,Skodam dan SMA tugu. Jika Alun-alun Jalan Merdeka sangat dekat dengan kehidupan rakyat,  maka Alun-alun Bunder lebih menunjukkan kewibawaan pemerintahan kota Malang.

3. Kampung Kayutangan Heritage

Tidak jauh dari Alun-alun Bunder maupun Alun-alun Jalan Merdeka terdapat Kampung Kayutangan Heritage. Kampung ini tepatnya berlokasi di Jl Jendral Basuki Rahmat gang VI. 

Di dalamnya terdapat bangunan bangunan berusia tua yang masih terawat dan spot-spot foto yang menarik.  Untuk berfoto ,di beberapa spot ada yang  harus membayar,  ada pula yang gratis. Spot foto yang tersedia sesuai namanya dihiasi dengan pernak-pernik barang tempo dulu.

Berfoto di Kampung Kayutangan Heritage, dokpri
Berfoto di Kampung Kayutangan Heritage, dokpri
Pada saat saya membuat tulisan ini sedang dalam proses pembangunan Kayutangan Heritage di sepanjang Jalan Jendral Basuki Rahmat (Kayutangan). Diharapkan nantinya destinasi Kayutangan Heritage tidak hanya di kampung tapi sepanjang Jalan Jendral Basuki Rahmat akan menjadi tempat yang lebih cantik untuk  kunjungan wisata.

4. Kampung Warna-Warni Jodipan

Kampung Warna-warni, Sumber: Kompas.com
Kampung Warna-warni, Sumber: Kompas.com
Kampung ini berlokasi di tepian sungai Brantas Jodipan. Sesuai dengan namanya  rumah-rumah di sini dicat berwarna-warni bahkan  atap rumahnya.  Berswafoto di sini sangat mengasyikkan karena sungguh suasananya terasa lain. Jika panas,  kita bisa berteduh di gang yang penuh payung warna-warni. Kampung ini juga pernah dijadikan lokasi syuting film YoWis Ben yang dibintangi oleh Joshua Suherman dan Bayu Skak.
Payung-payung tempat berteduh,Sumber: Kompas.com
Payung-payung tempat berteduh,Sumber: Kompas.com

Sebenarnya masih banyak lokasi wisata yang instagramable di kota Malang.  Itu baru sebagian kecil saja.

 Jadi, mudah-mudahan pandemi  ini segera berakhir dan ayo main ke kota Malang..

Sumber Bacaan:
ngalam.co
goodnewsfromindonesia.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun