Asih membuka jendela kamarnya. Â Hawa pagi begitu saja menyeruak masuk bercampur dengan bau tanah karena hujan semalam. Â Di tempat tidur, Â Bani adiknya masih menggelung tubuhnya karena hawa dingin.
"Ssst, Â Bani, Â bangun.., " bisik Asih sambil menggoyang-goyangkan tubuh adiknya.
Bani menggeliat malas.Â
"Sebentar.., " jawabnya sambil kembali tertidur.
"Bani.., Â ayo bangun.. Â ," bisik Asih lagi.Â
"Itu, Â bapak sudah mau berangkat, "
Mendengar kata bapak, Bani langsung melebarkan matanya. Â Dengan kaki kaki gendutnya ia berlari ke depan. Â Di ruang tamu bapak sudah siap berangkat.
"Bapak berangkat dulu ya.., " kata bapak sambil mengulurkan tangan. Â Satu persatu mereka salim.
"Mudah-mudahan dapat uang banyak ya Pak.., "kata Bani
Bapak tertawa dan mengangguk.