Karena di masa normal mereka kuliah atau bekerja di luar kota. Â Benar-benar sebuah berkah karena kebersamaan kami biasanya hanya berlangsung beberapa hari karena terbentur dengan kegiatan kuliah atau pekerjaan.Â
Melihat anak-anak bisa berkumpul dan bergurau setiap hari sungguh membuat saya terlempar ke masa lalu , saat dimana mereka masih kecil-kecil ,mereka suka bermain dan bergurau bersama. Â
Apa lagi saat mereka nyetel bareng ost film karun era 1990 an... Wow... Benar benar terasa bahwa time flies so fast.
Satu lagi yang menjadi catatan saya akibat pandemi ini adalah keluarga dikembalikan lagi fungsinya sebagai pembentuk karakter dan pendukung keberhasilan pendidikan anak. Â
Dengan banyaknya masalah yang timbul dalam pembelajaran daring kiranya kita disadarkan kembali pada ajaran Ki Hadjar Dewantara tentang tri pusat pendidikan. Â
Bahwa keberhasilan pendidikan anak dipengaruhi oleh keluarga,  sekolah dan lingkungan.  Selama ini ada kecenderungan pendidikan dan pembentukan karakter anak  dipasrahkan pada sekolah saja. Â
Kini tidak lagi, karena keberhasilan belajar anak di masa pandemi ini sangat ditentukan oleh kerjasama sekolah dan orang tua, dan pembentukan karakter anak sangat dipengaruhi lingkungan sekitarnya.
Ternyata memang ada hal- hal baik dari setiap kejadian yang menimpa kita. Tentunya yang saya tulis ini hanya sebagian kecil saja.Saya menganggap pandemi ini adalah semacam cubitan sayang dari Tuhan agar kita  lebih menghargai apa yang kita punya dan meluruskan langkah kita kedepannya.  Bagaimana pendapat anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H