Mohon tunggu...
Yulianandaris
Yulianandaris Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asumsi Setting Atau Fakta Bagi Publik?

15 April 2016   12:42 Diperbarui: 16 April 2016   22:33 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditangkapnya Abraham samad dan bambang widjojanto atas tuduhan tindak criminal mendapat respon publik  hingga menimbulkan asumsi-asumsi muncul tentang seting kasus yang dibuat oleh actor belakang layar yang memiliki kepentingan politik terhadap KPK, upaya pembekuan KPK atau sebaliknya sebagai kenyataan terseretnya samad dan bambang adalah fakta murni bukanlah sebuah setting panggung realism politik dalam upaya pelemahan KPK.

  Asumsi public yang muncul mulai mengaitkan adanya tangan-tangan partai dibelakang presiden saat ini untuk mengadakan pelantikan kepada budi gunawan yang disinyalir memiliki kedekatan kedua partai yang mengusung joko widodo sebagai presiden yakni megawati sukarno putri berbagai pemberitaan media muncul kehadapan public baik dari berbagai media cetak dan elektronik, media yang memiliki peran sebagai informan, media dianggap sebagai pilar keempat demokrasi setelah trias politica (eksekutif,legislative,yudikatif). Namun, media pun dipertanyakan kembali menduduki posisi seperti dibagian papan catur politik atas kepentingan politik owner media itu sendiri, mengikuti logika pasar dan komersil dan media juga ikut membantu peran transformasi demokrasi yang lebih substantif yakni dengan objektifitas informasi

Dari media inilah sebenarnya rakyat mulai menaruh landasan berfikirnya terutama yang masih pada tataran awam dan jauh dari jangkauan politik, sehingga muncul dimasyarkat asumsi-asumsi mengenai upaya pelemahan KPK oleh politikus pusat atau sesungguhnya apa yang menjerat dua pimpinan KPK adalah suatu kenyataan hukum dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan KPK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun