Hisapan nikmat di ujung bibir
Berhembus kabut sewarna kapas
Bergelombol, bulat-bulat, senyap tanpa suara
Layaknya pembunuh bayaran
Mengendap dalam pekat gulita.
Tarikan nafasmu, hembusan terakhirku
Aroma menyengat menguar mengecet dada, sesak
Menyebar racun dalam bilik merahku
Diam-diam memakan rongga, hangus
Desah puasmu, melecut marahku
Acuh dengan sesak, kau asik memangkas usia
Anganku kau hilang ditelan asap
Hai pemadat jika ingin mati, janganlah meracuni.
Hilanglah dalam kabut sendiri
Hingga kami tak sibuk tuk berkabung.
Timika, 7 Juli 2021
Yulen W
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H