Mohon tunggu...
Ngaji Yuk!
Ngaji Yuk! Mohon Tunggu... -

Yuk Ngaji Yuk...!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puluhan Ribu Jamaah Hadiri Khotmil Qur'an dan UNS Bersholawat 2015

15 Maret 2015   21:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puluhan ribu jamaa’ah memenuhi Masjid Nurul Huda UNS sejak Maghrib dalam kegiatan UNS Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. Acara yang diselenggarakan pada Selasa Malam, 10 Maret 2015 tersebut merupakan bagian dari agenda Dies Natalis Universitas Sebelas Maret (UNS) ke-39.

Hadir dalam acara tersebut antara lain; Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Prof. DR. Mohammad Nasir, Ph.D. AK., Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. DR. Ravik Karsidi, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Mohammad Mahfud MD, Wakil Walikota Surakarta Ahmad Purnomo, dan juga segenap jajaran civitas akademika serta ribuan muslimin muslimat dan masyarakat umum.

Acara diawali dengan shalat ‘Isya berjamaah yang dilanjutkan dengan semaan dan khataman al-Qur’an. Dipimpin oleh 24 orang Huffadz (Penghafal al-Qur’an) dari Mahasiswa UNS, para jamaah bersama-sama melantunkan surat Ad-Dhuha – An-Naas, menyelesaikan pembacaan 30 Juz al-Qur’an yang telah dimulai sehari sebelumnya pada 9 Maret 2015. Khataman kemudian ditutup dengan doa Khotmil Qur’an yang dipimpin oleh Dr. Eng. Ir. Syafi’i MT.

Rektor UNS Prof. Ravik Karsidi yang mendapat giliran sambutan pertama melaporkan bahwa 11 dari 24 Huffadz UNS yang hafal al-Qur’an 30 Juz adalah mahasiswa Kedokteran. “Dari 24 yang tadi sudah lulus khatam 30 juz ternyata 11 diantaranya adalah calon dokter,” lapor Ravik.

Prof. Ravik berharap di kampus UNS selain belajar sains dan teknologi juga bisa menjadi kampus yang shaleh yang mampu membentuk individu-individu yang shaleh dan shalehah.

“Harapan kami memang di UNS Sebelas Maret selain belajar hal-hal yang sifatnya science dan teknologi yang canggih, juga tetap menjaga perilaku yang shaleh dan shalehah. Kalau individu-individunya shaleh, lingkungan kampusnya juga shaleh, insya Allah negara dan bangsa ini ke depan akan luar biasa makmur dan bahagia,” harap Rektor UNS.

Habib Syech bersama Huffadz UNS Solo Habib Syech bersama Huffadz UNS Solo Sementara itu, Menristek dan Dikti Prof. Mohamad Nasir dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kegiatan Semaan Khotmil Qur’an dan UNS Bersholawat yang diselenggarakan dalam Dies Natalis UNS ke-39 ini. Menurutnya, ini adalah salah satu bentuk kumpulan majelis dzikir yang dapat mendatangkan rahmat dan ketenangan bagi jamaah yang hadir dan Allah akan menyebutkan kumpulan tersebut di seluruh penjuru alam semesta.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sholawatan yang dipimpin langsung oleh Maulana Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. Tidak lupa, Habib Syech turut mendo’akan secara khusus kepada kampus UNS agar selalu mendapat perlindungan dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjadikan semua mahasiswa/ mahasiswi UNS berhasil dalam belajarnya, dapat memahami dan mengamalkan ilmunya, dan selamat hingga akhir hayat.

Lantunan qashidah “Ya Rasulullah” menjadi pilihan pembuka sholawat Habib Syech. Qashidah shalawat yang dipopulerkan grup nasyid Raihan asal Malaysia itu menjadi begitu syahdu dan merdu dibawakan oleh Pengasuh Majelis Ahbaabul Musthofa Solo tersebut. Tak ayal, para jamaah pun “tersihir” akan kemerduan suara emasnya yang bersama-sama Habib Syech ikut melantunkan pujian kepada Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Sungguh mendengarkan qashidah tersebut menjadikan hati ini semakin rindu dan rindu akan sosok Rasulullah.Habib Syech

Alangkah indahnya hidup ini Andai dapat kutatap wajahmu Kan pasti mengalir air mataku Karena pancaran ketenanganmu

Ya Rasulallah, Ya Habiballah Tak pernah kutatap wajahmu Ya Rasulallah, Ya Habiballah Kami rindu padamu

Ya Rasulallah, Ya Habiballah Terimalah kami sebagai umatmu Ya Rasulallah, Ya Habiballah Kurniakanlah syafa’atmu

Allahumma sholli ‘alaa Muhammad Ya Robbi sholli ‘alaihi wassalim

Demikianlah cuplikan syair bait-bait indah “Ya Rasulullah” yang mampu menggetarkan hati setiap insan untuk semakin merindukan sang kekasih pilihan Nabi Muhammad Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Sholawat demi sholawat, pujian demi pujian kepada Allah dan RasulNya terus dilantunkan Habib Syech bersama Syekhermania, sebutan bagi para pecinta sholawat Habib Syech. Hingga akhirnya sampailah pada acara mau’idzoh hasanah yang disampaikan oleh Prof. Mohammad Mahfud MD.

Dalam ceramahnya, Prof. Mahfud MD menyampaikan betapa pentingnya membaca al-Qur’an dan sholawat nabi. Mahfud MD mengungkapkan bahwa lagu Tombo Ati (Obat Hati) yang sering dinyanyikan di Indonesia termasuk Habib Syech tadi adalah ditulis oleh Imam Nawawi. Dikatakan, ada 5 hal tombo ati yang bisa membuat hati tenang; 1. membaca al-Qur’an, 2. Qiyamullail, 3. berkumpul dengan orang-orang shaleh, 4. menahan lapar, dan 5. banyak berdzikir.

Lebih lanjut, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menjelaskan perihal menahan lapar, yang diartikan tidak rakus. Dalam arti simbolik, yang dimaksud menahan lapar itu tidak memakan yang bukan haknya, dan tidak melakukan korupsi.

“Menahan lapar itu tidak rakus. Tetapi dalam arti simbolik, menahan lapar itu jangan makan kalau bukan hak, jangan korupsi di dalam hidup ini karena Engkau tidak akan tenang dalam hidup kalau Engkau korupsi,” jelas Mahfud.

Mahfud MD juga menjelaskan tentang apa itu Islam, yang menurutnya punya 2 pengertian. Yang pertama, Islam sebagai identitas atau nama agama sehingga ditulis di KTP (Kartu Tanda Penduduk). Yang kedua, Islam yang berarti damai. Ini penting karena banyak orang agamanya Islam tapi meninggalnya tidak damai. Banyak yang beragama Islam tapi tidak muslim kematiannya karena selalu melanggar aturan agama dan tidak mengikuti ajaran al-Qur’an.

Terkait shalawat, Mahfud MD mengajak kepada para jamaah untuk memperbanyak membaca shalawat. Dijelaskan ada berbagai macam redaksi shalawat gubahan para ulama yang sering dibaca dan dihafal di Indonesia seperti Shalawat Abu Nawas, Shalawat Burdah (Al-Bushiri), Shalawat Nariyah (Maroko), Shalawat Tarhim (Mesir), dan Shalawat Badar (Indonesia).

Mahfud MD menerangkan bahwa berbagai redaksi shalawat yang ada tersebut di atas adalah bentuk ekspresi puji-pujian kepada Rasulullah yang sangat bagus dan bukan perkara yang dilarang (bid’ah). Kepada golongan yang selalu menuduh bid’ah terhadap orang-orang membaca sholawat, Mahfud MD dengan tegas menjawab tidak mengapa, bahkan meski dirinya dikatakan ahli bid’ah seribu kali pun karena yang penting adalah senang bersholawat.

“Kalau hanya dengan membaca shalawat itu Anda katakan bid’ah, saya boleh katakan bid’ah seribu kali karena Saya senang baca sholawat,” tegas Mahfud.

Terakhir, Mahfud MD menutup ceramahnya dengan mengajak seluruh jama’ah untuk memperbanyak membaca al-Qur’an dan shalawat di berbagai kesempatan.

Sumber: Ngaji Yuk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun