Mohon tunggu...
Yukha Maharani
Yukha Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Multikultural Sebagai Pembentukan Sikap Toleransi di Indonesia

25 Juni 2024   10:05 Diperbarui: 25 Juni 2024   10:15 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang multikultural. Seperti kita ketahui Indonesia memiliki banyak keragaman mulai dari suku, budaya, dan agama, hal tersebutlah yang biasanya dapat dijadikan ciri khas Indonesia. Keberagaman seiring berjalannya zaman perlu di perhatikan terutama untuk para pemuda yang pastinya akan menjadi  generasi selanjutnya (Widiatmaka, Hidayat, Yapandi, & Rahnang, 2022). 

Pemberian pendidikan terkait keberagaman salah satunya terdapat pada pendidikan multikultural.   Secara berkelanjutan, pendidikan adalah suatu tahapan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia dan menjadi penolong untuk seorang peserta didik masuk ke dalam lingkup masyarakat. 

Masyarakat yang kian berubah-ubah dikarenakan adanya arus perkembangan harus tetap berbekal pada pendidikan yang mengajarkan pada norma dan nilai-nilai masyarakat. Masyarakat multikultural hadir menjadi bagian dari adanya perubahan dan perkembangan di masyarakat modern ini. 

Adanya keberagaman budaya di Indonesia di tiap wilayahnya yang muncul dari adanya berbagai kelompok di masyarakat dengan latar belakang berbeda seperti kelas sosial, ras, etnis, adat istiadat, hingga gender serta agama tentunya harus menciptakan adanya nilai-nilai sosial, terutama toleransi (Atmaja, 2020). 

Pemberian pendidikan multikultural baik di masyarakat ataupun sekolah tentunya akan sangat penting untuk membentuk sikap toleransi di Indonesia yang kaya akan keberagaman  ini agar di antara banyaknya perbedaan kehidupan bermasyarakat tetap berjalan dengan harmonis.

Pembahasan

Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikultural merupakan suatu istilah yang biasanya digunakan pada tingkat deskriptif dan normatif yang pada umumnya menjelaskan mengenai permasalahan-permasalahan pendidikan yang berkaitan dengan multikultural. Pendidikan juga mellihat manusia sebagai makhluk makro yang sekaligus mikro yang dimana biasanya menyatu dengan akar budaya bangsa dengan kelompok etnisnya. 

Disebut makro karena manusia diharuskan kuat dalam mempertahankan akar kemanusiaannya, sedangkan mikro akan memperkuat pijakan atau pertahanan pada kokohnya akar kemanusiaan. Oleh karenanya, manusia dengan pendidikan multikultural tidak mudah goyah oleh adanya keberagaman dan perubahan-perubahan yang terjadi dengan sangat cepat (Ningsih, Mayasari, & Ruswandi, 2022).

Beberapa pandangan mengenai Pendidikan Multikultural menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  • James Banks, Pendidikan multikultural dianggap sebagai people of color, yang artinya pendidikan multikultural juga mengeksplorasi perbedaan sebagai bentuk dari  keniscayaan atau anugrah tuhan. Dengan adanya kondisi ini kita sebagai manusia dan individu akan mampu untuk menerima segala bentuk perbedaan dengan penuh rasa toleransi.
  • Musa Asy'ari, Pendidikan multikultural dianggap sebagai proses penanaman cara hidup yang menghormati, tulus, hingga toleransi terhadap keanekaragaman budaya yang muncul di tengah-tengah masyarakat plural.
  • Paulo Freire, beliau mendefinisikan pendidikan bukanlah "menara gading" yang menjauhi realitas sosial dan budaya, melainkan dengan pendidikan harus mampu menciptakan adanya tatanan masyarakat yang terdidik dan berpendidikan, bukan hanya menjunjung suatu kelas sosial sebagai dampak dari kekayaan dan kemakmuran yang dimilikinya (Amin, 2018).

Jadi, pendidikan multikultural merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sadar untuk mengembangkan kepriibadian didalam ataupun diluar sekolah yang aka mempelajari segala keberagaman seperti status sosial, ras, suku, agama hingga tercipta kepribadian individu yang cerdas dalam menghadapi berbagai keberagaman yang ada, terutama di Indonesia.

Stategi Pendidikan Multikultural dalam Mengembangkan Sikap Toleransi di Indonesia

Pendidikan multikultural di Indonesia sangat harus dikembangkan dengan tujuan dapat mengakomodasi keragaman budaya, suku, agama, hingga ras yang ada di Indonesia ini. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik, dan 700 bahasa daerah, hingga banyaknya agama yang dianut oleh masyarakatnya. 

Pendidikan multikultural memiliki tujuan untuk menanamkan pemahaman, penghargaan hingga sikap toleransi yang ada di masyarakat Indonesia. Dengan memberikan penanaman pendidikan multikultural sangat diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi masyarakat Indonesia yang hidup harmonis dengan memiliki rasa toleransi yang kuat.

Strategi yang bisa diterapkan untuk mengembangkan sikap toleransi di Indonesia terhadap pendidikan multikultural, yaitu:

  • Melakukan revisi pada kurikulum pendidikan dengan memberikan muatan multikultural. Kurikulum pendidikan di Indonesia perlu dimasukan muatan multikultural yang akan membahas dan mengajarkan tentang keragaman budaya, suku, agama, dan ras di Indonesia. Selain itu, pada kurikulum pendidikan yang memuat multikultural juga akan menanamkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan perbedaan.
  • Meningkatkan kompetensi pendidik untuk memahami dan mengajarkan perihal nilai-nilai multikultural. Guru atau pendidik merupakan hal penting dalam mengembangkan nilai-nilai toleransi pada multikultural, sehingga pendidik harus memiliki pedoman yang cukup mengenai pengetahuan dan keterampilan untuk mengajarkan perihal pendidikan multikultural kepada peserta didik.
  • Menghadirkan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai keberagaman. Sekolah atau tempat belajar harus dijadikan sebagai cerminan keragaman yang saling menghargai dan memiliki fasilitas-fasilitas yang menunjukkan bahwa tempat belajar itu menerima segala keberagaman dan perbedaan di masyarakat.
  • Melibatkan masyarakat dan keluarga dalam penanaman pendidikan multikulutral. Pendidikan multikultural tidak hanya di dapat di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, pemberian pengembangan pendidikan multikultural akan sangat baik apabila melibatkan keluarga agar penanaman nilai-nilai toleransi terhadap keberagaman lebih maksimal (Idrus, et al., 2024).

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Indonesia sebagai negara multikultural memiliki tantangan dan potensi besar dalam mengelola keberagaman etnis, budaya, dan agama. Penting untuk memperkuat sistem pendidikan multikultural guna mengembangkan sikap toleransi yang kuat di antara generasi muda. 

Revisi kurikulum pendidikan untuk memasukkan muatan multikultural yang kuat dalam kurikulum nasiaonal untuk mengajarkan dan mempromosikan pengertian mengenai keragaman yang ada di Indonesia, peningkatan kompetensi pendidik dalam mengajarkan nilai-nilai multikultural dimana pendidik harus dipastikan memiliki pemahaman yang cukup dan keterampilan yang memadai  untuk mengajarkan pendidikan multikultural kepada peserta didik, pembentukan lingkungan belajar yang inklusif dimana lingkungan belajar yang menghargai perbedaan , serta keterlibatan aktif keluarga dan masyarakat menjadi strategi kunci untuk mencapai tujuan ini. 

Dengan implementasi strategi ini, diharapkan Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan menghargai keberagaman, yang sangat penting untuk kemajuan dan keberlanjutan negara ini di masa depan.

Saran

Saran yang dapat diberikan:

Revisi Kurikulum Pendidikan: Perlu dimasukkan muatan multikultural yang lebih substansial dalam kurikulum pendidikan nasional. Ini mencakup pembelajaran tentang keragaman budaya, suku, agama, dan ras di Indonesia, serta nilai-nilai toleransi, keadilan, dan menghargai perbedaan.

Peningkatan Kompetensi Pendidik: Penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendidik dalam mengajarkan pendidikan multikultural. Pelatihan rutin dan pengembangan profesional akan memperkuat kemampuan mereka dalam membimbing siswa dalam memahami dan menghargai keberagaman.

Lingkungan Belajar Inklusif: Sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang inklusif yang menerima dan menghargai keberagaman. Fasilitas fisik dan kebijakan sekolah harus mendukung interaksi antarbudaya dan dialog yang positif.

Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat: Melibatkan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan multikultural sangat penting. Program pendidikan komunitas, workshop, dan kampanye sosialisasi akan membantu memperkuat nilai-nilai toleransi di masyarakat luas.

Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan Indonesia dapat membangun generasi muda yang lebih mampu menghadapi dan menghargai keberagaman, serta mampu mempertahankan harmoni sosial dalam dinamika masyarakat yang semakin kompleks dengan menumbuhkan nilai toleransi.

Daftar Pustaka

Amin, M. (2018). Pendidikan Multikultural. JURNAL PILAR Vol. 09, No. 01, 24-34.

Atmaja, I. M. (2020). Membangun Toleransi Melalui Pendidikan Multikultural. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1, 113-114.

Idrus, I. A., Astuty, H. S., Kurnia, H., Jon, E., Rukhmana, T., & Ikhlas, A. (2024). Strategi Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia. Communnity Development Journal, Vol. 05 No. 3, 4418-4424.

Ningsih, I. W., Mayasari, A., & Ruswandi, U. (2022). Konsep Pendidikan Multikultural di Indonesia. EDUMASPUL Vol. 6, No. 01, 1083-1091.

Widiatmaka, P., Hidayat, M. Y., Yapandi, & Rahnang. (2022). Pendidikan Multikultural dan Pembangunan Karakter Toleransi. JIPSINDO Vol. 9, No. 2, 120-123.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun