Mohon tunggu...
Yuke Synthia Dewi
Yuke Synthia Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Suka dengan tantangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

11 November 2022   12:40 Diperbarui: 11 November 2022   16:23 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuke Synthia Dewi, S.Pd.Gr.

Calon Guru Penggerak Angkatan 7 

Kabupaten Klaten

Perkenalkan nama saya Yuke Synthia Dewi, CGP Angkatan 7 Kabupaten Klaten. Di sini saya akan menyampaikan Jurnal Dwi Mingguan Modul 1.1  tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Tugas ini sebagai refleksi semua pengalaman dan ilmu yang di dapat selama dua minggu. Di sini saya menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr.Roger Greenaway.

1. Facts

            Di bulan November, saya beranikan diri untuk melakukan aksi nyata di sekolah. Mungkin berbeda dengan teman-teman CGP se-angkatan yang kebetulan satu sekolah dengan saya. Saya memilih melakukannya di paling akhir karena saya perlu mengumpulkan keberanian terlebih dulu untuk action. Saya kebetulan mengajar dari kelas X sampai XII untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dengan berbagai program keahlian. Awal saya mengajar menggunakan video yang kebetulan saya adaptasi dari Youtube dengan tema Invitation antara yakin dan tidak saya mulai pembelajaran. Siswa yang awalnya riuh di kelas perlahan mulai tertarik dengan video yang saya putar dan mereka mulai tenang. Tidak hanya sampai di situ, pada saat saya meminta mereka untuk menemukan masalah yang ada dalam video tersebut lewat metode diskusi, mereka mulai antusias meski ada juga siswa yang lebih asik ngobrol sendiri dan selama diskusi mereka hanya mengandalkan teman satu kelompoknya. Akhirnya saya ajak mereka untuk bermain dulu melalui aplikasi Padlet. Masih tetap sama, beberapa anak sepertinya tidak tertarik dengan hal ini sampai akhirnya saya ajak untuk ice breaking barulah mereka semangat. Di dalam PBL saya menerapkan Student Center dan biarkan mereka mandiri dan kreatif. Saat mereka bosan saya persilakan mereka mengambil posisi duduk sesuai kehendak mereka selama masih dalam kelompok dengan tetap memperhatikan etika dan budi pekerti

2. Feelings

            Awalnya saya ragu kalau pembelajaran kali ini akan berhasil terlebih saya melaksanakan di kelas Teknik yang notabene siswanya sangat luar biasa kreatif dan bertenaga. Saat itu saya hanya bisa berdoa semoga hal yang saya lakukan tidak sia-sia. Selama pembelajaran dalam model diskusi kelompok, saya baru bisa melihat, ternyata betapa anak-anak yang selama ini di cap sebagai anak nakal ternyata mereka memiliki bakat yang luar biasa dan semuanya kreatif dan cerdas. Masya Allah. Antara kaget, takjub dan bahagia. Berarti selama ini saya mengajar mereka hanya perlu sebuah metode pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif agar mereka tidak cepat bosan. Luar biasa and I feel it!

3. Findings

            Dari pembelajaran minggu itu dengan kelas berbeda dan grade yang berbeda saya dapat menemukan potensi yang selama ini terpendam. Bakat dan minat mereka yang ternyata belum terlihat dan terasah. Juga talenta yang mereka miliki. Dari sini saya baru bisa melihat bahwa saya belum cukup baik buat mereka selama ini. Saya belum memberikan hak mereka untuk tumbuh sesuai kodrat dan zamannya. Saya belum memberikan kebebasan mereka untuk belajar melalui sebuah permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun