Mohon tunggu...
Desy Nur Fatimah
Desy Nur Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Agama Islam

Blog mengenai pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembentukan Aqidah dan Akhlak Pada Usia Remaja Tingkat Madrasah Aliyah (MA) Melalui Budaya yang Diterapkan di Sekolah

31 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 31 Maret 2024   12:10 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah bukan hanya dituntut untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan, akan tetapi juga dituntut untuk mendidik dan menanamkan aqidah dan akhlak kepada peserta didiknya. Penanaman aqidah dan akhlak ini bertujuan membimbing generasi muda untuk menjadi pribadi yang beriman kepada Allah Swt, cerdas dan berakhlak baik.

Usaha untuk memperbaiki aqidah dan akhlak anak bangsa, sekarang di tekankan disekolah. Karena sekolah dapat dijadikan benteng dan membudaya. Sekolah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tapi juga membudayakan ilmu untuk aqidah dan akhlak peserta didik. Sekolah menjadi bagian terpenting dalam proses perkembangan dan kemajuan masyarakat. Sekolah juga sebagai pusat kreasi dan membangun nilai-nilai pendidikan yang menciptakan karakter bagi peserta didik.

Aqidah berasal dari kata Aqada yang berarti ikatan. Secara istilah, aqidah adalah keyakinan hati atas sesuatu. Menurut T.M.Hasbi Ash-Shiddieqy, bahwa aqidah adalah urusan yang harus dibenarkan dalam hati dan diterimanya dengan cara puas, serta tertanam kuat ke dalam lubuk jiwa dan tidak dapat digoncangkan.

Akhlak, berasal dari bahasa Arab yaitu Khuluqun berarti perangai, sedang jama'nya adalah Akhlakun yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan secara terminologi, akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di atas muka bumi. Sistem nilai yang dimaksud ialah ajaran Islam dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai metode berpikir Islam.

Akhlak merupakan masalah yang sangat penting dalam Islam seseorang dikatakan berakhlak ketika dia menerapkan nilai-nilai Islam dalam aktivitas hidupnya. Jika aktivitas itu dilakukan berulang-ulang dengan kesadaran hati maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik. Akhlak merupakan perpaduan antara hati, pikiran, perasaan, kebiasaan yang membentuk satu kesatuan tindakan dalam kehidupan, sehingga bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak baik, dan hal ini timbul dari fitrahnya sebagai manusia.

Akhlak dibagi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak terpuji (akhlakul Mahmudah) dan akhlak tercela (akhlak mazmumah). Akhlak Terpuji (Mahmudah) merupakan sikap dan sifat yang mulia atau terpuji yang terkandung pada diri setiap muslim, sehingga menjadi orang yang berbudi baik atau luhur dan memiliki karakter yang baik pula. Sebagaimana firman Allah QS. Al-Qalam : 4

 

Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung

Islam adalah agama rahmat bagi semua manusia, yang membawa kebenaran dari Allah Swt . sebelum mengetahui tujuan pembentukan aqidah dan akhlak, terlebih dahulu kita mengetahui tujuan pendidikan Islam, diantaranya :

1. Membantuk aqidah dan akhlak manusia

2. Terbentuknya manusia yang shalih dan beriman kepada Allah Swt

3. Tercapainya manusia seutuhnya

4. Tercapainya kebahagiaan dunia akhirat

5. Menumbuhkan kesadaran manusia untuk mengabdi dan takut pada Allah

Sedangkan tujuan pembentukan aqidah dan akhlak adalah membentuk orang-orang agar beriman kepada Allah Swt dan berakhlak baik, sopan santun dalam tingkah laku dan perangai, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembentukan aqidah dan akhlak bertujuan agar menciptakan manusia yang beriman dan berakhlakul karimah.

Selain itu ada beberapa metode pembentukan aqidah dan akhlak antara lain :

1. Metode Keteladanan

Keteladanan merupakan perbuatan yang patut ditiru dan di contoh dalam praktek pendidikan, anak didik cenderung meneladani pendidiknya. Karena secara psikologis anak senang meniru tanpa memikirkan dampaknya.

2. Metode Latihan dan Pembiasaan

Mendidik dengan melatih dan pembiasaan adalah mendidik dengan cara memberikan latihan-latihan terhadap suatu norma tertentu kemudian membiasakan untuk mengulangi kegiatan tersebut berulang kali.

3. Metode Cerita

Cerita memiliki daya tarik besar untuk menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan mengaktifkan pendengaran untuk memperhatikan orang yang bercerita.

4. Metode Mauidzah (Nasihat)

Metode mauidzah adalah metode memberikan nasihat untuk mengarahkan siswa kepada kebaikan dan kebenaran. Metode ini harus disertai panutan atau teladan.

5. Metode Pahala atau Sanksi

Metode sanksi ini di berikan jika anak melanggar larangan Allah Swt maaka akan di takut takuti dengan siksaannya. Dan jika anak melaksanakan perintah Allah, maka akan diberi pahala dan kasih sayang Allah.

Melalui budaya sekolah suatu kebiasaan, nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan dan ditaati oleh semua warga sekolah. Budaya Sekolah untuk membentuk aqidah dan akhlak pada usia remaja tingkat Madrasah Aliyah (MA) antara lain :

1. Pembiasaan

a). Budaya Senyum, Sapa, Salam, Santun (4S)

4S adalah budaya sekolah yang dibiasakan setiap hari, baik dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik maupun peserta didik kepada pendidik. Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan akhlak sopan santun dan moral siswa kepada pendidik, selain itu juga pendidik melakukan 4S kepada peserta didik bahwa tugas guru bukan hanya mengajar namun juga mendidik siswa melalui pembiasan kecil 4S.

b). Kegiatan Sholat Dhuha dan dhuhur berjamaah

Sholat dhuha dan dhuhur secara berjamaah dibiasakan dalam rangka membentuk aqidah dan akhlak siswa dan meningkatkan jiwa keagamaan pada diri siswa.

c). Budaya Bershodaqoh atau infaq

Budaya shodaqoh atau infaq merupakan pembiasaan yang diterapkan kepada remaja madrasah aliyah dengan menyisihkan sisa uang jajannya. Budaya bershodaqoh atau infaq ini dilakukan agar siswa peduli dengan sesamanya yang membutuhkan bantuan.

d). Budaya Menjaga Kebersihan

Salah satu bentuk pembentukan akhlak kepada siswa remaja madrasah aliyah adalah budaya menjaga kebersihan. Disini siswa dituntut untuk menjaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.

e). Kegiatan Membaca Al-Quran dan Berdzikir Asmaul Husna

Budaya pembentukan aqidah dan akhlak untuk siswa MA adalah dengan kegiatan membaca Al-Quran dan berzikir asmaul husna. Disini siswa ditanamkan untuk mencintai Al-Quran dan selalu berzikir asmaul husna untuk mencintai dan mengingat Allah.

f). Kegiatan Literasi Sekolah

Gerakan literasi ini adalah gerakan yang mewajibkan siswa madrasah aliyah untuk membawa buku bacaan yang mengandung kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Quran atau kisah-kisah islami. Gerakan ini menjadikan siswa bertambah kuat aqidahnya dan menjadi semakin baik akhlaknya, karena dengan terbiasa membaca buku islami, siswa akan mendapatkan sejumlah informasi atau pengetahuan yang mampu mengarahkan siswa untuk selalu beriman kepada Allah Swt, berakhlakul karimah, menjadi pribadi yang santun dan pintar.

g). Reward dan Punishment

Pemberian reward ini dilakukan sebagai motivasi peserta didik agar memiliki akhlak yang bagus dan melaksanakan shalat, mengaji. Sedangkan punishment ini diberikan kepada peserta didik yang melanggar aturan, seperti tidak disiplin, terlambat masuk kelas, malas melaksanakan shalat.

h). Nasehat dan Teladan

Dalam membentuk aqidah dan akhlak kepada siswa usia remaja MA, pendidik juga harus memiliki aqidah dan akhlak yang baik, sehingga pendidik dapat memberikan arahan kepada siswa agar selalu beriman kepada Allah Swt dan selalu berakhlak baik.

i). Penugasan

Sekolah memberikan penugasan kepada siswa terkait dengan pembiasaan yang telah dilakukan, dengan tujuan siswa diharapkan bertanggung jawab terhadap apa yang ditugaskan dan tidak hanya melakukan pembiasaan tersebut disekolah saja akan tetapi juga dirumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun