Mohon tunggu...
Yuli Kaniasari
Yuli Kaniasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ordinary woman

Orang biasa yang haus ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat Terakhir

17 Desember 2012   16:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Dalam Akhir Perjalanan


Saat tubuh terbaring lemah
Saat tidak ada lagi yang bisa dilakukan
Saat nafas itu terasa dalam kerongkongan
Hanya ada doa yang masih bisa terucap


Saat orang-orang terdekat
Keluarga, saudara, bahkan kerabat
Sudah tidak sanggup lagi mendekat
Bahkan tak lebih dekat dari Allah
Allah yang ada dihati,
Allah yang ada ditenggorokan,
Allah yang ada dimulut,
Yang siap setiap detik berlalu untuk mengambil nyawa


Saat malaikat maut berdiri disamping untuk menjemput,
Berbaris pula jin dan syetan berjubah hitam yang masih berusaha menyesatkanmu.


Hanya rangkaian do'a dan takbir yang bisa menepis
Bukan derai air mata,
Bukan ketakutan,
Tapi kekuatan do'a yang terucap dengan ikhlas
Yang mengiringi perjalanan akhirmu
Perjalanan akhir di dunia
Untuk menemui Sang Khalik
Hingga nafas itu tak terdengar lagi
Nafas terakhir menuju alam baru.

In memoriam,
keponakanku tercinta
Savero Nursyam
02/05/1991 - 09/12/2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun