Artikel ini sedikit berlawanan namun sesuai dengan perkembangan dan situasi sekarang dengan perasaan Orang Asli Papua (OAP), dalam hal Kesejahteraan Dan Papua Merdeka saat ini.
Pemerintahan dipusat maupun didaerah adalah kumpulan orang-orang hebat, kalau tak hebat maka tak mungkin jadi pemimpin hehe . . . itu adalah suatu pujian manis jikalau kita dipihak yang sama namun kebalikanya bagi musuh akan memaki dan membenci anda dan saya.
Yang menjalankan suatu negara itu tetap aman, sejahtera dan memajukan kemajuan di negaranya atau daerahnya adalah ketika kenerja dan sistem pemerintahan itu baik, tegas, terarah dan memahami apa yang diinginkan rakyatnya itu sendiri, maka rakyat tidak akan teriak dan merasa memiliki, namun kebalikan jika tidak sesuai dengan apa yang diinginkan rakyat maka rakyat selalu protes dan terus akan berteriak.
Salah satu contoh seperti saat ini di Dua Provinsi paling timur Indonesia, Papua dan Papua Barat yang akan dibahas selanjutnya dalam penulisan artikel ini.
Di Tahun-tahun sebelumnya latar belakang Orang Asli Papua (OAP) dan kedua Provinsi ini masih terbelakang dan belum memahami apa arti dari kemajauan, kesejahteraan dan apa itu sebenarnya kehidupan yang benar sesuai dengan perkembangan saat ini.
Dengan semakin memahami apa itu sebenarnya hidup adil dan makmur, rakyat Papua dan Papua Barat saat ini tidak begitu memilih hidup sejahtera dan membangun diri dibingkai NKRI, alasanya adalah perkembangan daya pikir OAP mulai memahami kehidupan yang sebenarnya jika dibanding dengan daerah lain. OAP sedang dijaya, kekerasan oleh TNI dan POLRI terus terjadi dan itu membuat OAP tidak begitu memiliki hidup di bingkai NKRI, pembangunan dan kesejahteraan sulit dijangkau seperti di daerah pegunungan Papua harga semen 600-900rb dan bensin 50-100rb perliter itu harga terkini dan sangat mahal siapa yang betah hidup jika hidup itu terlalu menyiksa?
OAP memahami ketika RI aneksasi Papua digabungkan ke dalam wilayah NKRI 1 Mei 1963, dengan demikian siapa yang diam jika mengerti yang sebernya? apalagi sampai saat ini Papua dan Papua barat sangat sulit dijangkau dalam segalah hal.
Jika kita mengetahui apa penyebabnya, dan simak benar-benar factor kenapa dan mengapa, apa yang OAP inginkan, hal ini akan menjadi mudah untuk perkembangan Papua dan Papua Barat, Â juga OAP dalam hal-hal yang saya telah utarahkan diatas.
Permasalahanya apapun yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah untuk orang Papua dan Papua Barat tidak akan pernah akan berubah, apa saja kemajuaan untuk orang Papua di Tanah Papua, yang ada hanya selalu ada teriakan dan terus menerus sampai Papua Merdeka adalah titik akhir.
Alasan kenapa OAP tidak ingin berada di bingkai NKRI, dan  dengan tidak ingin kesejahteaan? “Sesungguhnya adalah
“Orang Papua Hanya Menginginkan Kemerdekaan Berpisah Diri Dari Indonesia, Bukan Ingin Sejahtera Dalam Indonesia".
Hal ini perlu diketahui pemerintah pusat Jakarta, Bahwa OAP tidak menginginkan kesejahteraan tetapi kemerdekaan keluar dari bingkai NKRI. Ideologi Orang Papua sudah sangat jelas berbedah, Papua Merdeka keluar begitu saja dari dalam batin orang Papua itu sendiri, seperti saat anda sanyum dan ketawa.
Sehingga kapanpun masalah Papua, pelanggaran Ham akan terus berlanjut di Papua, ketidakadilan, tidak akan pernah ada hentinya , kecuali lepas dari ikatan NKRI Papua terus bersama, sehingga harusnya Jokowi berhenti menyuankan ide-idenya untuk kesejahteraan bagi orang Papua karena hal itu tidak akan tercapai karena memang orang Papua tidak mengharapkan kesejahteraan sehingga yang perlu Jokowi harus berikan kepada OAP adalah menentukan hak bagi masyarakat Papua dan Papua Barat di Tanah Papua yang mana OAP berteriak memintah berpisah dari NKRI, juga yang dimediasi dunia International.
Orang Papua dulu ikut-ikutan tetapi sekarang tidak ingin ikut-ikutan lagi, Ideologi orang Papua sangat memahami dan sudah bulat Papua Barat Merdeka adalah solusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H