Dia sering berjuang untuk diterima oleh lingkungan dengan cara lebih patuh pada aturan walaupun sebenarnya dia tidak percaya pada diri sendiri. Bahkan, terkadang muncul rasa pesimis. Jika yang muncul adalah tidak patuh pada aturan, itu karena ia kebingungan akan banyaknya aturan yang tidak konsisten sehingga anak sulung senang mengkritik orang lain.
Oleh karena itu, orang tua perlu banyak berkomunikasi dengan anak sulung jauh-jauh hari sebelum hadirnya adik. Bahkan, jika memungkinkan, sebelum adik berada dalam kandungan, kita ajak anak sulung berdialog heart to heart tentang rencana kehadian sang adik. Kita tidaklah perlu meminta anak sulung menjadi cepat dewasa.
Jika anak sulung masih berusia 2 tahun, kasih sayang merupakan kebutuhan dasarnya. Orangtua dapat bergantian untuk memberinya kasih sayang dan perhatian.Â
Pada usia 3 tahun, anak baru mengenal eksplorasi di lingkungannya. Dia ingin tahu segala hal dan biasanya membuat rumah menjadi tidak serapi sebelumnya. Saat si sulung bertengkar dengan adiknya, berbicara secara pribadi menjadi kunci untuk memahamkannya. Upaya itu akan membesarkan hatinya dan menjaga perasaaannya. Â Â Â
Kita dapat memberikan pengasuhan yang memberi rasa aman terhadap anak sulung dengan mengasuhnya sebagaimana perkembangan usianya, memberikan kesempatan padanya untuk berpendapat, dan menjaga harga dirinya. Hal ini akan menjadikannya pribadi yang bertanggung jawab, memiliki sifat melindungi dan memperhatikan orang lain.Â
Dia pun akan menjadi seorang organisator ulung. Anak sulung akan mengarahkan adik-adiknya, menjaga kedua orang tuanya, dan terampil mengambil keputusan terbaik. Insya Allah.
Memahami Situasi Dasar Anak Tengah
Pada umumnya, saat memiliki anak tengah, kondisi orang tua sudah lebih tenang. Dengan demikian, aturan-aturan relatif longgar dibandingkan saat baru memiliki anak pertama. Mereka sudah memiliki pengalaman dalam mengasuh anak pertama. Sejak awal lahir, si tengah sudah berbagi perhatian dengan kakak. Anak tengah pun merasa memiliki model atau teladan yakni kakaknya. Â
Baca juga : Sindrom Anak Tengah
Kondisi di atas membuatnya lebih rileks sehingga membuatnya percaya diri. Biasanya anak tengah lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dibandingkan kakaknya. Anak tengah cenderung lebih mampu memperluas persahabatan dan mudah untuk bernegosiasi.Â
Dia pun seorang yang mampu berkompetisi dengan sehat. Karena sudah terbiasa mendapat perhatian yang terbagi, dia mudah berempati pada lingkungan, mudah memberi pertolongan, berusaha optimal, serta tulus memberi bantuan pada orang lain. Â