Baru menulis baru sebentar sudah mengeluh capek, pegal, malas, dan lain lain. Tulisannya rapat, nyaris tanpa spasi.
Yuk, kita amati.
Sebetulnya, indra apa saja sih, yang diperlukan saat menulis? Ternyata jemari tangan bekerja sama dengan penglihatan, kekuatan punggung (control postural) dan lengan. Selain itu, fokus dan konsentrasi pasti dibutuhkan, bukan? Belum lagi kalau dikte, yang terlibat ditambah indra pendengaran. Masya Allah, banyak juga, ya?
Artinya, kalau anak memiliki keluhan semacam itu, ada beberapa indra yang perlu kita kembangkan agar kemampuan menulisnya semakin baik.
Aspek utama dalam menulis adalah kekuatan motorik, Â baik kasar maupun halus. Istilah lainnya adalah kekuatan dan keseimbangan badan serta kekuatan serta keluwesan jemari tangan.
Keseimbangan dan kekuatan motorik kasar meliputi punggung dan lengan. Maka, punggung dan tangan dapat distimulasi dengan aktivitas memanah, berenang, dan berkuda. Sunnah Rasulullah banget, kan?
Ketiga kegiatan itu ternyata bermanfaat untuk menguatkan punggung sehingga badan pun menjadi tegap. Ketiga kegiatan itu dapat membantu untuk memulihkan semua masalah motorik kasar, salah satunya  keseimbangan. Keseimbangan badan penting sekali fungsinya yakni agar anak dapat fokus dan konsentrasi.
Kegiatan lainnya yang bisa dilakukan adalah berjalan di garis lurus atau papan titian dengan seimbang, baris berbaris, senam dengan gerakan gerakan sederhana, jalan, dan lari.
Membiasakan duduk tegap saat menulis akan membantunya agar punggung tegap dan  fokus. Namun, yang paling penting adalah stimulasi motorik kasarnya terlebih dahulu. Apabila tidak, anak tidak bertahan lama saat menulis.
Koordinasi visual motorik atau kerja sama penglihatan dan gerakan badan
Kegiatan di atas sudah termasuk aspek ini. Lebih spesifik, kegiatan yang bisa dilakukan adalah bersepeda, badminton, memantulkan bola, memantulkan balon, memasukkan bola ke keranjang dan lempar tangkap bola. Kegiatan-kegiatan tadi, juga bisa membantu menguatkan lengan.
Spasi dalam menulis merupakan kesadaran akan jarak. Apabila anak memiliki pengalaman yang banyak dalam melatih motoriknya seperti menendang bola, badminton, melempar dan menangkap bola, insya Allah saat menulis anak akan lebih "aware" Â dengan spasi.
Latihlah anak untuk berpakaian, bersepatu, menyisir rambut, makan dan minum sendiri. Selain untuk melatih kemandirian dan menumbuhkan percaya diri, kegiatan tersebut juga akan menguatkan motoriknya.
Aspek yang terakhir adalah kekuatan jemari tangan. Kegiatan yang bisa dilakukan adalah bermain playdough, tanah liat, menjumput, melipat, menggunting, meronce, menjahit (kalau anak TK dan SD kelas bawah menjahitnya pada gambar yang sudah dilubangi dengan benang wol) Â dan aktivitas yang melibatkan jemari tangan.
Jangan lupa, biasakan juga memegang alat tulis dengan tepat yakni tripoid. Apalagi masih kesulitan, gunakan pensil segitiga dengan lekukan untuk menempatkan jari sehingga menjadi lebih nyaman.
Semoga kita dimampukan untuk menangkap pesan dari keluhan anak sehingga dapat menstimulasinya dengan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H