Mohon tunggu...
yugo widya
yugo widya Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Trainer Pendidikan

Guru dan Trainer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter by Design

1 September 2020   14:15 Diperbarui: 1 September 2020   14:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesuksesan hidup seseorang dimasa depan tidak selalu dikarekan kepandaianya atau kecerdasan berfikirnya yang mumpuni, namun sebagian besarnya dikarena sikap atau karakter diri yang positif yang dimilikinya. 

Orang pintar namun tidak jujur, orang kaya tapi tidak disiplin, anak hebat tapi tak hormat orang tua, cantik tapi bicaranya menyakitkan, ini adalah contoh dimana karakter positif menjadi jalan menuju kesuksesan yang hakiki.

Pertanyaannya adalah, apakah sistem pendidikan kita di sekolah atau kurikulum pendidikan kita sudahkah konsen dalam hal ini? 

Jawaban sederhananya "sudah"!.

Nah sudahnya sampai dimana? 

Sudahkah dipetakan karakter apa saja yang harus dicapai pada jenjang pendidikan PAUD, lalu di Sekolah Dasar, kemudian di tingkat Sekolah Menengah dan Atas, serta di jenjang perguruan tinggi?

Jika sudah dipetakan, sudah ditentukan target capaianya, indikator keberhasilannya, , evaluasi dan tindak lanjutnya? 

Selanjutnya apakah seluruh warga sekolah sudah satu arah pandang yang sama? Karena pendidikan karakter tidak bisa dijalankan dengan hanya satu orang, guru Agama dan guru BP saja, karena karakter positif ini berguna untuk semua orang. 

Pernah saya lihat guru menghukum siswa merokok, sementara banyak guru mengajar dikelas sambil merokok, kita menginginkan siswa displin tapi guru datangnya telat, bagaimana meminta siswa punya kepedulian jika ada siswa berkelahi kata guru yang melihat "bukan murid saya, kelas sebelah itu". 

Pendidikan karakter atau mebentuk karakter siswa tidak bisa ngasal atau yang penting dia tertuang dalam rencana pembelajaran, tapi harus di rancang, ditentukan indikator capainya, lalu diukur dan dievaluasi. Ini yang saya maksud by design.

Karakter apa yang harus "tuntas" di PAUD atau Taman Kanak-kanak? Karena karakter ini akan menunjang di Sekolah Dasar nantinya. 

Demikian di Sekolah Dasar, enam tahun lho mereka disini, jika tidak di design maka sayang waktu terbuang, padahal direntang usia ini adalah peletakkan dasar sebuah pendidikan. 

Kelas satu karakter mandiri kita tuntaskan misal, lanjut kelas dua karakter sayang saudara dan teman dan seterusnya, demikian nanti dijenjang selanjutnya. 

Sabar, jujur, disiplin, tertib dan seluruh karakter positif ini tidak akan muncul begitu saja, dia harus di contohkan oleh para pendidiknya, dibiasakan dilingkungannya, diperhatikan oleh semua dan di hargai serta di apresiasi, sehingga internalisasi dan kristalisasinya bisa menguat.

Kita sudah terbiasa menghargai anak cerdas, kita sudah sering memberi beasiswa anak rangking, sudah umum siswa berperilaku negatif dihukum, namun sudah mulai digalakkan kah menghargai siswa berkarakter positif, apresiasi apa saat anak anak berperilaku baik? 

Tidak mudah memang menjawab ini, karena karakter seseorang ukurannya tidak bisa diangkakan walau bisa dirasakan. 

Jika kita mau melihat karakter bangsa kita lebih baik, maka mulailah kita fokus untuk pendidikan karakter, dan dimulai dari diri sendiri dulu. 

Semoga menginspirasi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun