Mohon tunggu...
Yugata Suciani
Yugata Suciani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Just an ordinary person who seek another people to make friend. Looking for any kind of information about anything.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Betapa Sombongnya Saya (Saat Sehat)

26 Maret 2010   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap musibah yang menimpa diri kita pasti akan berakhir dengan izinNya. Karena sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan.

"Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (kesusahan)" (QS. Ath-Thalaq [65]:7

Kita seharusnya menyadari betapa nikmatnya hidup dalam keadaan baik-baik, sehat, selamat, tenang dan aman. Bersyukurlah kita atas nikmat-nikmat yang diberikan olehNya.

Coba saja kita perhatikan di seluruh bagian belahan dunia.
Tidakkah kita akan temukan di banyak rumah sakit ranjang-ranjang putih yang di atasnya terbaring puluhan manusia yang menderita sakit bertahun-tahun yang mungkin sulit disembuhkan?
Tidakkah kita bisa melihat di dalam rumah sakit jiwa, ada banyak orang yang kehilang akal sehatnya (baca : gila)?
Tidakkah kita akan temukan di rutan-rutan, ada ribuan orang yang hidup sengsara di balik jeruji sel karena ulah mereka sendiri?
Tidakkah kita bisa melihat di sana-sini banyak orang-orang fakir yang hanya tinggal di rumah gubuk reot, bahkan mungkin hanya tidur di jalanan dengan keadaan tidak punya sepotong roti atau sebutir nasipun untuk mereka nikmati?
Tidakkah kita bisa lihat di sana banyak orang-orang yang meninggal dunia dalam suatu peperangan; seorang ibu kehilangan semua anaknya, seorang anak kehilangan orang tuanya?
Betapa hati kita tidakkah merasa miris melihat keadaan mereka, menyadari betapa beruntungnya kondisi kita saat ini?

Beberapa hari yang lalu saya terserang flu berat, betapa tidak nyamannya saat tidur. Sulit bernafas karena hidung mampet, kadang demam dan sakit kepala juga menghampiri. Sakit itu memang tak enak. Dan betapa sombongnya saya untuk sekedar bilang "Alhamdulillah", "Terima kasih, Tuhan", menerima sakit yang lebih ringan dibanding mereka.

Marilah kita mengevaluasi diri, bahwa setiap kali kita mengalami kesusahan dan kesedihan, semua itu merupakan penghapus dosa atas izinNya. Jika kita tertimpa sakit, baik fisik atau fsikis, yakinlah bahwa di balik itu semua ada banyak hikmah, begitu juga saat kita mengalami rasa lapar atau kefakiran.

Tidak ada sesuatu apapun yang akan hilang sia-sia, Tuhan memberikan sesuatu pasti ada maksud dan tujuan. Manfaatkanlah nikmat-nikmat Tuhan, anugerah penuh berkah yang Tuhan berikan. Ambillah semua nikmat yang ada, dan terimalah ia dengan penerimaan yang baik dan bersyukurlah atas semua itu.

*********

Kepada semua teman yang ada di belahan bumi manapun, yang saat ini sedang berjuang melawan sakitnya, kepada mereka yang sedang diuji olehNya dengan penyakit, semoga Tuhan memberi kesembuhan, dan melimpahkan kesehatan kepada kita semua. Semoga Tuhan menjadikan kita sebagai manusia yang mampu bersyukur dan bersabar. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun