Sejak zaman kuno hingga masa kini, pemikiran ekonomi telah menjadi tulang punggung peradaban manusia. Adam Smith, seorang tokoh yang memberi landasan kuat pada disiplin ini, mewariskan gagasan-gagasan yang tak terlupakan. Namun, perjalanan ini tidaklah berhenti di sana.
1. Perintis Pemikiran Ekonomi: Adam Smith
Pada tahun 1776, Smith mengukir sejarah dengan karyanya yang legendaris, "The Wealth of Nations." Konsep divisi kerja, pasar bebas, dan nilai tenaga kerja menjadi landasan kuat pemikiran ekonomi klasik.
2. Era Pemikiran Klasik hingga Neoklasik:
Dari Smith, para ahli seperti David Ricardo dan John Stuart Mill mengembangkan teori nilai, distribusi pendapatan, dan konsep utilitas. Periode neoklasik memperkenalkan gagasan tentang margin dan respons pasar terhadap harga dan produksi.
3. Revolusi Keynesian dan Teori Modern:
Krisis besar seperti Depresi Besar memunculkan teori Keynesian yang diprakarsai oleh John Maynard Keynes. Fokusnya pada intervensi pemerintah dan kebijakan moneter mempengaruhi pemikiran ekonomi hingga era modern.
4. Ekonomi Kontemporer:
Dalam dekade terakhir, ekonomi perilaku dan ekonomi eksperimental menjadi sorotan. Pengaruh psikologi pada pengambilan keputusan ekonomi dan eksperimen di lapangan memberikan pandangan baru pada disiplin ini.
Kesimpulan:
Perjalanan sejarah pemikiran ekonomi telah melintasi zaman dan terus berkembang. Dari Smith hingga era modern, setiap fase memberikan kontribusi penting bagi cara kita memahami dan mengelola sistem ekonomi. Dengan terus berinovasi, pemikiran ekonomi terus menjadi pendorong perubahan di masa depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H